29

4.7K 320 8
                                    

📍 Toronto, 17:12 -

"Ha?! Kue buat siapa?!"

Haechan bertanya dengan kaget karena seorang pelayan tiba-tiba membawa sebuah kue ulang tahun untuk Haechan.

Jeno mengangkat alis kanannya dengan tinggi.

"Lupa kalau hari ini lo ulang tahun? Bahkan ide gue buat datang ke Toronto bertemu sama Mark bukan sekedar ide buat ketemu doang sama dia. Gue juga mau ngadain ulang tahun lo di Toronto. Kapan lagi coba ulang tahun di negeri orang?" jawab Jeno.

Haechan tersenyum terharu saat mendengarkan penjelasan Jeno.

"Gue bahkan lupa kalau hari ini gue ulang tahun, Jen..." lirih Haechan.

Baru saja Haechan hendak memotong kue berwarna merah muda itu, pelayan yang tadinya membawa kue tiba-tiba datang dan langsung mengambil kue berbentuk hati itu.

"What happened?! Why the cake taken again?!" tanya Haechan kaget, Jeno bahkan menatap pelayan itu dengan tatapan heran.

"We apologize for our negligence in preparing your event. However, this birthday cake was confused with another customer's birthday cake. Your cake is chocolate and another customer's birthday cake pink," jawab sang pelayan.

"The owner of this cake is at the very table," lanjut sang pelayan sambil menunjuk meja paling pojok di cafe tersebut.

Jeno dan Haechan refleks menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh pelayan.

Mata Haechan membulat saat melihat orang itu, yang tak lain adalah Mark yang tengah bersama dengan seorang wanita dengan wajah berparas imut.

Haechan kembali berbalik ke depan, sedangkan pelayan meminta maaf lalu menghampiri Mark dan perempuan itu.

"Chan-"

"Gue nggak apa-apa. Gue beneran nggak apa-apa, Jen!" potong Haechan karena tahu kalau sekarang Jeno hendak membawanya pergi dari kafe itu.

"Happy birthday Mrs. Ko," ucap Mark lembut.

Haechan membalikkan badannya dan tak sengaja dia melihat bagaimana kedekatan Mark dengan perempuan yang tadinya dia panggil dengan nama Ko.

"Chan-"

"Gak! Gue kuat banget kok, Jen! Gue kuat..." lirih Haechan serak.

Haechan langsung menangis karena dia sudah tak mampu lagi untuk membohongi dirinya sendiri.

Haechan menangis dalam diam, lalu dia menggeleng pelan dan perlahan mengambil ponselnya di atas meja.

Haechan membalikan badannya dan berniat untuk keluar dari kafe tersebut, tetapi dia malah tak sengaja menabrak kaki Mark sampai dia terjatuh tepat di samping meja Mark.

Mark kaget saat dia menyadari kalau ternyata Haechan sedang berada di Toronto.

"Lo emang Bajingan, Mark!"

Satu pukulan berhasil Jeno layangkan pada wajah Mark, membuat semua orang yang ada di cafe itu kaget dan buru-buru untuk melerai mereka berdua. Lebih tepatnya, mereka berusaha untuk menjauhkan Jeno dari Mark sebelum sang korban tak bernyawa lagi.

"BAJINGAN! LO BILANG HAECHAN MAIN BELAKANG?! LO YANG MAIN BELAKANG BANGSAT!" teriak Jeno.

"Hae-"

"Kenapa, Mark? Kenapa?" tanya Haechan serak.

Haechan menghapus air matanya dengan kasar, lalu dia berlari keluar dari cafe dengan cepat.

Mark mendorong Jeno yang hendak mengejar Haechan, lalu dia yang berlari dengan cepat untuk mengejar Haechan.

Jeno menatap perempuan yang tadinya ditemani oleh Mark.

"Gue kenal lo. Lo Koeun, mantan pacar Mark yang bikin Mark stuck dan susah buka hati. Kenapa lo datang di kehidupan Mark lagi, Bangsat?!" bentak Jeno.

Tubuh Koeun membeku, lalu tak lama dia bergerak mundur sambil menangis.

- 🧁🧁🧁 -

You Giving Up? | MarkHyuckWhere stories live. Discover now