Part 096

38 2 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Sore hari di kediaman Fernanda.

Lyra memberikan makan burung-burung di halaman depan. Ia terlihat berbeda sejak tahun-tahun terakhir. Rambutnya dipotong sebahu, tapi ia tetap terlihat cantik.

"Rouvin, tolong potong beberapa wortel untuk kelinci-kelinci di belakang rumah, Mommy lupa," kata Lyra.

"Iya, Mom," suara anak laki-laki menyahut dari dalam rumah.

Mobil silver memasuki pelataran rumah lalu berhenti. Ternyata Aero dan Sean yang datang.

"Kalian datang bersama?" tanya Lyra.

"Iya, kau tidak perlu memasak, Lyra. Kami membeli banyak menu makan malam," ucap Sean.

"Wah, kalau begitu aku akan menelepon Kak Tira," kata Lyra sambil mengeluarkan ponselnya. "Sekalian Ibu juga, ya."

"Iya." Aero dan Sean mengangguk berbarengan. Saat Lyra menelepon, kedua pria itu pun masuk.

Tak lama kemudian, Tira dan Hellena datang ke rumah Fernanda. Mereka menyajikan makanan yang dibeli oleh Aero dan Sean ke piring.

Terdengar suara bel berbunyi. Lyra menjilat tangannya yang terkena saus lalu ia pergi menuju ke pintu utama. Saat dibuka, Lyra terkejut melihat Evan yang datang. Kali ini ia tidak sendirian, tapi bersama Prajas.

"Kak Prajas?" Tira yang kepalanya muncul di ambang pintu terkejut melihat kedatangan Prajas.

"Aku juga di sini," ucap Evan yang merasa terabaikan.

"Oh, Kak Evan," ulang Tira.

Mendengar nama Prajas, Aero dan Sean segera ke pintu dan melihat tamu yang datang. Ternyata memang Prajas bersama Evan.

Evan memeluk Lyra dan Tira. "Kalian terlihat sehat dan berisi sekarang."

"Sumpah, aku benci saat Kakak mengatakan itu," gerutu Tira sambil membalas pelukan Evan.

"Jujur, aku juga membenci kalimat itu," sahut Lyra yang juga membalas pelukan Evan.

Evan tertawa.

Saat Prajas akan memeluk Tira dan Lyra, tiba-tiba Aero dan Sean maju memeluk Prajas.

Tira dan Lyra sampai terheran-heran dengan sikap suami mereka.

"Bagaimana kabarmu?"

"Perjalanan kalian pasti melelahkan. Ayo, masuk."

Aero dan Sean mempersilakan Prajas masuk. Lyra dan Tira juga mempersilakan Evan masuk.

"Evan? Kau datang?" tanya Hellena. Ia memeluk putranya setelah beberapa tahun terakhir tidak berjumpa.

"Ibu, aku merindukan Ibu." Evan membalas pelukan ibunya.

Tidak hanya Evan, Prajas juga mendapatkan pelukan hangat dari Hellena.

Rouvin dan Kiev masuk ke ruang makan. Kedua anak laki-laki itu tumbuh besar dan sehat. Mereka kini berusia 7 tahun. Ini adalah kali pertamanya bertemu dengan Prajas.

"Mereka tumbuh dengan cepat sejak terakhir bertemu," kata Evan.

"Senang bertemu denganmu, Uncle," kata Rouvin sambil bersalaman dengan Prajas membuat Prajas tersenyum gemas.

"Senang bertemu denganmu juga, Rouvin," kata Prajas.

"Gaya bicaranya seperti pengusaha yang sedang bertemu dengan klien," celetuk Evan.

Kiev juga bersalaman dengan Prajas tanpa mengatakan apa pun. Sepertinya Kiev adalah kebalikan dari Tira dan Sean yang cerewet dan suka bercanda, sementara Kiev sangat pendiam.

CHRONOPHILEWhere stories live. Discover now