Part 025

89 4 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Aero melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Lalu berhenti ketika lampu merah menyala. Ia melihat beberapa orang pejalan kaki yang menyeberang di zebra cross.

Aero melihat beberapa orang anak yang menyeberangi jalan. Tampaknya mereka adalah anak-anak sekolah dasar yang baru pulang sekolah. Salah satu dari mereka terjatuh di depan mobilnya. Sepertinya ia tersandung.

Aero melihat jam tangannya lalu memutuskan untuk keluar dari mobil dan menghampiri anak itu lalu membantunya berdiri.

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dari belakang dan menabrak bagian belakang mobil Aero.

Aero terkejut dan segera membawa anak laki-laki itu ke tepi jalan. Ia melihat mobilnya dan juga mobil yang menabrak mobilnya mengeluarkan asap.

⏰⏰⏰

Aero duduk berhadapan dengan polisi.

"Iya, aku melihat seorang anak yang jatuh saat menyeberangi jalan. Aku pun turun dari mobil lalu menolongnya. Namun, tiba-tiba aku mendengar suara hantaman keras dan kulihat mobil putih itu menabrak bagian belakang mobilku," jelas Aero.

Polisi mengangguk setelah mendengarkan penjelasan dari Aero. "Kebaikan akan berbuah kebaikan juga. Karena kau menolong anak yang jatuh itu, kau lolos dari maut."

Pandangan Aero dan polisi yang menanyainya tertuju pada pria berjaket hitam yang sedang mengamuk, karena ditanyai oleh polisi. Ia adalah sopir mobil putih yang menabrak mobil Aero.

"Aku sudah bilang, kalau aku tidak tahu! Orang itu mengirimkanku 1.000 dollar untuk menabrak mobil dia," kata pria paruh baya itu sambil menunjuk Aero.

"Orang itu siapa? Siapa yang kau maksud?" tanya polisi yang menanyainya.

"Aku tidak tahu! Tiba-tiba dia meneleponku dan menyuruhku menabrak mobil yang dia sebutkan plat nomornya. Kebetulan mobil itu di depanku. Dia menawarkan sejumlah uang padaku. Aku iseng menyebutkan nominal yang aku inginkan sekaligus menyebutkan nomor rekeningku. Aku pikir dia hanya bercanda, tapi tiba-tiba uangnya masuk ke rekeningku. Dia mengancamku akan melaporkanku pada polisi atas kasus pemerasan dan penipuannya. Dia juga akan menerorku, kalau aku tidak melaksanakan perintahnya. Aku yang ketakutan dan panik langsung melakukan penabrakan itu," jelas si sopir.

Aero mengerutkan keningnya mendengar penjelasan si sopir.

"Dia dalam pengaruh alkohol, tapi bukti yang dia tunjukkan memang benar adanya," ucap polisi. "Ada yang mengirimkan uang ke rekeningnya. Tapi, rekening misterius itu sekarang sudah tidak aktif. Bahkan yang terakhir meneleponnya pun nomornya tidak ada. Kemungkinan si penelepon menelepon sopir menggunakan panggilan tak bernomor. Kami akan segera menyelidikinya," kata polisi.

Aero mengangguk.

"Sepertinya ada seseorang yang membencimu dan ingin menyingkirkanmu," kata polisi di depan Aero.

"Entahlah, tapi hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Apalagi sampai berniat membunuhku. Aku juga tidak mempunyai musuh," kata Aero.

"Sebaiknya kau berhati-hati. Siapa pun bisa menjadi musuhmu. Mereka bisa membencimu kapan saja," ucap polisi.

Aero mengangguk.

⏰⏰⏰

Aero melihat mobil Ferrari merah kesayangannya yang sudah rusak di bagian belakangnya itu pun diderek.

Sebuah mobil hitam berhenti di pelataran kantor polisi. Ternyata Jessica yang datang. Ia menghampiri Aero.

"Kau baik-baik saja? Mana yang sakit? Ada yang terluka?" tanya Jessica sambil menangkup wajah putranya lalu melihat sekujut tubuhnya.

CHRONOPHILEWhere stories live. Discover now