Part 022

55 4 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Hari Minggu.

Lyra menghentikan mobilnya di depan Gereja. Ia tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dari mobil biru gelap yang lebih dulu terparkir di belakang mobilnya.

Lyra pun melangkahkan kakinya memasuki Gereja untuk berdo'a bersama para jemaat Gereja lainnya.

Seseorang misterius yang mengawasi Lyra kini berada di antara para jemaat. Ia menatap punggung Lyra yang berdiri tak jauh di depannya.

Selesai berdo'a, Lyra pun keluar dari Gereja dan memasuki mobil. Ia pun melajukan mobilnya.

Gadis itu hanya mengelilingi Kota Los Angeles dengan mobilnya untuk menikmati pemandangan dan aktivitas di kota tersebut. Ia merasa bosan tinggal di mansion dan hanya mengurung diri di kamar. Ayah dan ibunya tidak terlalu peduli padanya. Mereka berdua selalu sibuk dengan urusan masing-masing.

Lyra hanya bermain dengan kedua kucingnya, yaitu Snowy dan Browny. Tapi, sekarang kedua kucingnya itu sedang sakit dan berada di rumah sakit hewan untuk mendapatkan penanganan.

Ada sebuah toko cokelat di depannya. Lyra menghentikan mobilnya di depan toko itu. Ia pun keluar dari mobilnya.

"Kakak bilang, kalau stres dan lelah, dia akan membeli cokelat dan memakannya," gumam Lyra. Ia pun melangkah masuk ke dalam toko. Ada banyak jenis snack rasa cokelat di rak. Anak-anak akan menyukai tempat tersebut. Bahkan Lyra pun yang sudah dewasa menyukai tempat itu.

Mobil biru gelap itu berhenti di seberang jalan. Ternyata seseorang misterius yang mengawasi Lyra sejak di Gereja itu kini membuntuti Lyra. Meski ia tidak keluar dari mobilnya, ia tetap mengawasi Lyra dari dalam mobil.

Di dalam toko, Lyra memilih beberapa cokelat dan memasukkannya ke dalam keranjang belanjaan.

"Meski aku gendut, siapa yang peduli?" gumam Lyra.

Selesai memilih, Lyra akan pergi ke kasir, tapi ia bertubrukan dengan seorang gadis berambut pirang yang juga membawa keranjang belanjaan berisi cokelat.

"Maafkan aku," kata Lyra.

"Tidak, aku yang salah. Aku tidak melihatmu, maafkan aku," ucap gadis berambut pirang itu yang ternyata adalah Alicia.

Untuk sesaat Lyra merasa familiar dengan wajah gadis di depannya. Ia menatap gadis itu yang kini sedang membenarkan rambutnya.

"Baiklah, aku ke arah sana, dan kau ke arah sana," ucap Alicia.

Lyra mengangguk. Ia menyingkir memberikan jalan untuk Alicia yang berlalu pergi ke arah sebaliknya.

Lyra pun menghampiri kasir dan memberikan barang belanjaannya. Setelah membayar, Lyra kembali memasuki mobilnya.

Saat akan menyalakan mesin, Lyra mengernyit melihat gadis pirang yang tadi bertubrukan dengannya memasuki mobil merah yang ia kenali.

Ya, mobil merah itu milik Aero. Dan tampaknya gadis berambut pirang itu duduk di kursi samping kemudi, artinya ada Aero yang mengemudikan mobilnya.

Lyra teringat sesuatu. Foto di status Aero yang menunjukkan kalau ia dan teman-temannya berada di sebuah tempat mirip klub malam, Lyra melihat gadis pirang itu juga ada di dalam foto dan berdiri bersebelahan dengan Aero.

"Apakah mereka berdua berpacaran? Aku rasa ini akan menjadi masalah serius," gumam Lyra. Tak mau berpikir panjang, Lyra pun melajukan mobilnya.

Mobil berwarna biru gelap itu juga melaju mengikuti mobil Lyra di jarak yang tidak terlalu dekat seolah sengaja agar tidak dicurigai.

CHRONOPHILEWhere stories live. Discover now