Part 066

51 3 2
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Albert menunjukkan foto-foto kebersamaan Lyra dengan Prajas ke meja. Tampaknya ada paparazzi yang memotret mereka sewaktu di taman kota.

"Tidak ada alasan, besok dia harus datang ke mari." Setelah mengatakan itu, Albert pun pergi.

Keesokan harinya, Prajas datang le mansion Adiwijaya. Gerbang dibuka dengan lebar sehingga Prajas bisa memarkirkan mobilnya di pelataran mansion.

Prajas keluar dari mobil lalu Darius menghampirinya dan mempersilakan Prajas untuk masuk.

"Apa kabar, Darius? Kau disuruh menjagaku?" tanya Prajas.

"Silakan masuk. Aku mengantar sampai sini," kata Darius sambil membukakan pintu untuk Prajas.

Prajas mengangguk. "Terima kasih."

Darius pun berlalu.

Prajas melihat Albert duduk di kursi. Prajas menarik napas kepercayaan diri, karena untuk pertama kalinya ia berhadapan langsung dengan ayah dari gadis yang dicintainya.

Prajas mengangguk santun.

Albert mengangguk. Ia menunjuk kursi di depannya. Prajas pun duduk berhadapan dengan Albert.

"Aku mau bicara langsung ke intinya saja. Aku tidak senang melihatmu mendekati putriku. Dia menjadi tidak bisa berkonsentrasi saat belajar, karena kehadiranmu," kata Albert.

Prajas mendengarkan.

"Bisakah kau menjauhi putriku baik-baik?" tanya Albert.

Prajas tersenyum. "Iya, aku mengerti. Dia sedang fokus kuliah. Aku akan menjaga jarak sampai dia lulus. Setelah itu kami...."

"Maksudku, menjauhi dia selamanya," potong Albert.

Prajas tidak merespon.

Albert melanjutkan, "Sifatnya, sikapnya, dan kepribadianmu berubah menjadi buruk setelah mengenalmu. Kau seperti pengaruh buruk baginya. Dia adalah putri yang polos sebelum bertemu denganmu. Apa kau melakukan sesuatu padanya?"

Prajas segera menggeleng. "Tidak, aku tidak berani melakukan hal buruk padanya."

Albert menyipitkan matanya. Ia membatin, wajahnya seperti bajingan yang suka merayu anak orang dan menidurinya. Aku tidak akan membiarkan putriku menjadi korban bajingan gila ini.

"Apa yang membuatmu menyukai putriku?" tanya Albert penasaran.

"Aku mencintainya begitu saja. Aku juga tidak bisa menjelaskan alasannya. Yang pasti aku benar-benar tulus mencintainya," ucap Prajas dengan tatapan serius.

Albert terdiam untuk sesaat.

⏰⏰ Flashback On ⏰⏰

Albert muda menunduk. Ia bersuara, "Aku mencintainya. Aku tidak menemukan alasan kenapa aku mencintainya. Yang pasti, cintaku tulus padanya."

Ujung pedang itu menyentuh dagu Albert. Sehingga pria itu mendongkak menatap pemilik pedang tersebut.

Rose muda terlihat panik. Ia bertekuk lutut. "Ayah, jangan lukai dia, aku mohon!"

"Kau boleh menjadikan putriku sebagai milikmu, tapi di kehidupan selanjutnya. Itu pun jika kau tidak terlahir sebagai putra keluarga Adiwijaya di kehidupan selanjutnya."

⏰⏰ Flashback Off ⏰⏰

"Tuan Adiwijaya?" panggil Prajas.

Lamunan Albert buyar. Ia menoleh pada Prajas. "Kau mengatakan sesuatu?"

CHRONOPHILEWhere stories live. Discover now