Part 011

79 3 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Lyra sedang bergabung makan malam dengan orang tuanya, kakaknya, dan juga pacar kakaknya yang berasal dari Kanada bernama Sean.

Mereka tampak menikmati makan malam sambil bercanda. Albert juga terlihat senang, begitu pun dengan Hellena. Sementara Lyra terlihat biasa saja.

Setelah Sean pulang, Tira terlihat senang. Ia memeluk ibunya. "Aku akan segera menyiapkan pernikahan."

"Putriku." Hellena memeluk Tira.

Lyra mengetuk pintu kamar kakaknya. Hellena dan Tira menoleh melihat Lyra yang membawa banyak sekali gaun di tangannya.

"Dari mana gaun itu?" tanya Hellena.

Lyra masuk lalu meletakkan gaun-gaun itu ke ranjang. "Ini semua punya Kakak."

"Ibu mau bicara dengan Ayah dulu, ya," kata Hellena kemudian berlalu.

Lyra membantu Tira merapikan gaun-gaun itu. "Kakak bertemu pria itu di mana?"

"Di aplikasi kencan online," jawab Tira.

"Oh." Lyra melanjutkan melipat gaun kakaknya.

"Kenapa? Kau terkejut aku punya pacar?" tanya Tira.

Lyra menggeleng. "Tidak, aku tidak terkejut sama sekali."

"Aku akan segera menikah, karena Ayah ingin aku menikah duluan sebelum kau dan Aero yang menikah," kata Tira.

Lyra menghela napas berat. "Kumohon jangan bahas itu."

Tira tersenyum. "Aku yakin suatu hari nanti kau akan jatuh hati pada Aero."

"Di mataku dia tetap anak kecil. Dia seperti adik bagiku," ucap Lyra.

"Dia pria dewasa Lyra. Dia juga bisa menghamilimu," celetuk Tira.

Lyra membayangkan apa yang barusan dikatakan oleh kakaknya. Tira tertawa sambil menepuk dahi Lyra.

"Apa yang kau pikirkan? Jangan dibayangkan," gerutu Tira. "Selain tampan, dia juga terlihat seperti pria yang baik."

"Dari mana Kakak tahu kalau dia pria yang baik? Dia sudah dua belas tahun tinggal di Amerika. Penampilannya juga terlihat seperti pria Amerika. Mungkin saja pergaulannya juga.... ya...." Lyra tidak melanjutkan kata-katanya.

"Dia seperti pria Amerika, karena nenek dari ayahnya memang orang Amerika, kan? Ayah pernah bilang begitu," ucap Tira.

Lyra tidak merespon.

"Sudah, nikmati saja perjodohan ini. Bukankah kau lebih menyayangi kakak tertuamu dibandingkan denganku? Kau sendiri yang bilang, kalau kau mau melakukan apa pun demi kakakmu itu," ucap Tira.

"Kak Tira juga kakakku." Lyra memeluk lengan kakaknya.

"Iya, tapi kau dan kakakmu itu lebih dekat dibandingkan denganku. Kalian lebih lama tinggal bersama di Indonesia," ucap Tira.

Lyra menghela napas berat.

Sementara itu di mansion Fernanda.

"Yes!" Nicholas terlihat sangat senang.

Aero memperhatikan ayahnya yang bernyanyi sambil menari saking senangnya. Aero menutup matanya karena malu dengan tingkah ayahnya.

"Pilihan yang bagus, kau putraku!" ucap Nicholas sambil menepuk bahu Aero. "Tak lama lagi, akan terdengar suara tangisan bayi yang menggema di mansion besar ini."

Aero tampak berpikir membayangkan ucapan ayahnya. Tiba-tiba ia tersenyum sendiri.

"Kau tertawa! Kau pasti menyukainya, kan?!" Nicholas menggoda putranya.

CHRONOPHILEWhere stories live. Discover now