Part 093

26 4 0
                                    

◤─────•~❉✿❉~•─────◥

Tira berlari menyusul kedua bodyguard yang menyeret Prajas keluar. "Berhenti!"

Para bodyguard itu pun menghentikan langkah saat mendengar suara nona mereka.

Tira berlari ke depan Prajas. Keduanya saling menatap satu sama lain.

Tersirat kesedihan dan juga luka dari tatapan Prajas. Tira tahu kalau Prajas masih memiliki perasaan cinta terhadap Lyra sebagai seorang pria pada wanita. Tentu Tira menyadari itu.

Darius menghampiri. "Nona Tira, Tuan Besar Adiwijaya bilang...."

"Aku tidak mau mendengar apa pun darinya dan juga darimu," potong Tira sambil menatap kesal pada Darius.

Darius mengangguk membiarkan Tira melakukan apa yang diinginkannya selama itu berada dalam pengasawan Darius.

Tira kembali menatap Prajas. "Kau datang ke pernikahan Lyra?"

Prajas mengangguk. "Iya, tapi sebenarnya aku tidak diundang, sih."

Tira cemberut. "Kenapa kau tidak datang ke pernikahanku? Bukankah aku juga adikmu? Kenapa kau hanya datang ke pernikahan Lyra? Kau bahkan mengakui sebagai kakaknya di depan semua orang."

Prajas tersenyum melihat Tira yang merengek seperti seorang adik. Jika kedua tangannya tidak ditahan oleh bodyguard, mungkin Prajas akan mencubit kedua pipi Tira.

"Sebagai gantinya, aku akan memberikan kado untuk kelahiran pertamamu nanti," ucap Prajas. "Maksudku, kado untuk bayimu, bukan untukmu. Kau 'kan sudah besar, jadi tidak memerlukan kado."

Tira tersenyum kecil. "Bolehkah aku memelukmu?"

"Tidak," kata Darius.

Tira mendelik pada Darius. "Aku mau memeluk kakakku, bukan memelukmu."

Darius tampak berpikir. "Maksudku, Nona tidak boleh memeluknya. Tolong, mengertilah."

Tira tidak peduli. Ia tidak mendengarkan ucapan Darius dan tetap memeluk Prajas. "Kakak, Kak Prajas."

Kedua bodyguard itu pun segera pergi membawa Prajas setelah berpelukan dengan Tira, atau para bodyguard akan mendapatkan masalah dari Tuan Besar Adiwijaya.

⏰⏰⏰

Saat Prajas menculik Lyra dengan bantuan Evan, Tira yakin kalau Prajas tidak akan melukai Lyra sedikit pun. Karena ia tahu, kalau Prajas sangat menyayangi adik-adiknya. Jadi, Tira tidak panik sama sekali.

Namun, berbeda dengan Hellena yang panik setengah mati. Karena yang namanya seorang ibu, pasti panik dan mengkhawatirkan keadaan anaknya yang tiba-tiba menghilang karena diculik. Apalagi kondisinya Lyra sedang mengandung.

Tira menenangkan Hellena. Ia meyakinkan ibunya kalau Lyra akan baik-baik saja.

"Aku tidak mengira Prajas akan menculik Lyra. Aku benar-benar tidak bisa berhenti mengkhawatirkan putriku," tangis Hellena dalam pelukan Tira.

"Ibu, Kak Prajas tidak akan melukai Lyra. Dia menyayangi Lyra. Bahkan dia menolongku saat aku diteror dan dikejar mantan pacarku waktu itu. Padahal kami baru bertemu sekali, tapi dia langsung tahu kalau aku adalah adiknya," ucap Tira.

"Apa?" Hellena melepaskan pelukannya lalu menatap Tira dengan tatapan penuh tanya.

Tira pun menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya ketika dirinya mengalami kecelakaan waktu itu gara-gara Henry dan Prajas datang untuk menolongnya dan membawanya ke rumah sakit. Tira juga menceritakan luka serius yang ia alami yang sebelumnya tidak ia ceritakan, karena Tira tidak ingin keluarganya cemas.

CHRONOPHILEWhere stories live. Discover now