Chapter 32

275 23 7
                                    


Vote dan coment dulu donkkkk... Hehehe...
Khamsahamnida 💜

-------------------------------------

Jaehwan berjalan dengan langkah cepat diikuti Yunho dibelakangnya. Kedua pria itu pergi menuju Presiden yang sedang menandatangani beberapa berkas di ruang tunggu dengan banyak penjaga yang menjaganya.

"Kami ingin menemui Presiden" ucap Jaehwan dingin

Salah satu penjaga itu menunduk sebentar, penjaga tersebut lalu memeriksa Jaehwan dan Yunho dengan alat semacam sensor. Saat lampu sensor tersebut menyala berwarna hijau mereka dipersilahkan untuk masuk.

Jaehwan dan Yunho berdiri tepat didepan Presiden. Mereka bertiga saling melemparkan tatapan. Sang Presiden awalnya bingung dengan kedatangan dua orang yang tidak dikenalinya.

"Siapa kalian?" Tanyanya

Jaehwan dan Yunho membungkukkan badan bersamaan.

"Perkenalkan, Saya Kim Jaehwan Pemilik Kim Corporation"

"Perkenalkan, Saya Jeon Yunho Pemilik Jeon Corporation"

Sang Presiden memandang terkejut keduanya. Setelah sekian lama akhirnya Ia dapat tau wajah asli pemilik dua perusahaan terbesar didunia itu.

"Kalian! Terimakasih sudah datang" Dengan reflek dan kesadaran penuh Sang Presiden ikut membungkukkan badannya 90°. Ia terlihat kaget saat melihat Jaehwan dan Yunho. Ia memandang tamu yang paling ditunggunya ini dengan minat.

"Silahkan kal-"

"Langsung saja! Apa yang harus kami lakukan?" Tanya Jaehwan memotong ucapan Presiden. Ia tipe orang yang langsung to the point. Ia tidak suka basa basi apabila dalam keadaan serius.

"Iya. Apa maksud reporter dengan memperkenalkan wajah-wajah baru yang mungkin belum pernah di kenal oleh khalayak umum? Apa maksud mereka mengatakan itu huh?!" Yunho ikut menimpali. Mereka benar-benar berubah menjadi orang yang berbeda.

Sang Presiden awalnya termangu. Sedetik kemudian Ia tersenyum kecil "Kami akan memperkenalkan kalian kepada dunia" Ucap presiden dengan tenang.

"APA HAK ANDA MELAKUKAN HAL ITU?!!" cecar Jaehwan. Punya hak apa Presiden itu sehingga bisa seenaknya mengungkap identitasnya.

Sang Presiden mengedikan bahu "Itu sudah menjadi keputusan kami. Siapa suruh kalian tidak hadir dalam Sidang kemarin, padahal kalian berdua diundang bukan,  keputusan itu sudah tidak bisa diganggu gugat" ucap Presiden penuh tekanan

"INI PERUSAHAAN KAMI!! ANDA TIDAK BERHAK IKUT CAMPUR. ANDA TIDAK BISA SEENAKNYA MELAKUKAN SESUATU MESKIPUN ANDA PRESIDEN SEKALIPUN!!" Jaehwan tanpa ragu menodongkan senjata pada Sang Presiden. Melihat hal itu para penjaga juga menodongkan senjatanya kearah Jaehwan. Mereka saling todong-todongan senjata. Dengan berani Jaehwan menatap tajam mata Presiden, Ia tidak mempedulikan para penjaga disekitarnya yang memandangnya sengit dan juga puluhan senjata yang mengarah padanya.

"Wow wow wow.. calm down bro.. santai.." Yunho menurunkan tangan Jaehwan perlahan. Ia bukannya takut, tapi dia tidak mau ada keributan yang membuat suasana menjadi kacau. Yunho bernapas lega saat para penjaga juga ikut menurunkan senjata mereka.

"Sudah bertahun-tahun kalian menyembunyikan semua ini. Apa gunanya menyembunyikan lagi??" Ucap Presiden dengan nada santai. Yunho dan Jaehwan hanya diam sambil memandang Presiden datar.

"Begini-" Sang Presiden mengambil nafas dalam

"-kami sudah tidak punya jalan lain lagi Jaehwan-shi Yunho-shi.. Kumohon bantulah kami.." Kali ini Presiden berbicara dengan nada memohon. Matanya memandang penuh harap pada keduanya. Ini adalah jalan satu-satunya.. Tapi, Jaehwan dan Yunho terlihat tidak peduli.

My Friend and My BestfriendTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon