Chapter 8

345 33 0
                                    

Di toilet

Taehyung langsung membersihkan dirinya. Seluruh pakaiannya basah, ia memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum mengambil baju gantinya diloker.

Setelah selesai membersihkan diri, Taehyung hendak keluar toilet. Tapi pada saat membuka pintu tiba-tiba ada dua orang Namja yang berdiri didepan pintu toilet.

"Cepat pakai ini" kata salah satu Namja itu yang ternyata adalah Seokjin.

"Aku mengambil ini dari lokermu, kau ingat kan kalau aku adalah wakil ketua OSIS, jadi aku punya kunci cadangan semua loker disekolah" kata Seokjin menjelaskan.

"Khamsahamnida Sunbae-nim" kata Taehyung sambil menerima pakaiannya yang diambilkan oleh Seokjin. Taehyung masuk kembali kedalam toilet dan mulai berganti baju.

Sedangkan diluar toilet. "Dia siapa Hyung? Apa kau mengenalnya? Kenapa kau mau membantunya? bahkan kau mau saja mengambil kunci lokernya dari Han-Ssaem yang galak setengah mati itu" Tanya seseorang yang bersama Seokjin tadi. Ia bernama Jung Hoseok.

"Aku tidak tau Hoseok-ah, hanya saja aku merasa marah dan tidak suka saat melihatnya dibully seperti tadi" Jawab Seokjin mengingat bagaimana Taehyung dibully dikantin tadi.

Hoseok hanya mengangguk mengiyakan ucapan Seokjin. Lalu pintu toilet terbuka dan menampakkan Taehyung yang sudah mengganti pakaiannya.

"Sekali lagi Khamsahamnida Sunbae-nim karena sudah membantuku" kata Taehyung sambil membungkukkan badannya.

"Gwencanayo, aku suka membantu orang" kata Seokjin ramah sambil tersenyum.

"Eemm.. Taehyung kenapa kau diam saja saat diperlakukan seperti tadi?" Tanya Seokjin pelan takut menyinggung Taehyung. Sedangkan Hoseok hanya diam dan menyimak.

"Bukannya aku tak mau melawan Sunbae, hanya saja apa yang bisa aku lakukan? Aku hanya seorang siswa yang beruntung dapat berdiri diantara siswa cantik, tampan nan kaya di negeri ini. Lagi pula aku juga tidak suka keributan, apalagi yang memulainya adalah Kang Soyeong, Soyeong itu seorang wanita, aku tidak mungkin menyakiti wanita Sunbae" Jawab Taehyung panjang lebar.

"Tapi tetap saja. Jangan diam saja apabila diperlakukan seperti itu! Kau itu laki-laki, junjung tinggi harga dirimu!?" Kata Hoseok tidak terima.

"Aku setuju dengan Hoseok Tae-ah" kata Seokjin dan Taehyung hanya mengangguk sebagai bentuk respon. Setelah itu mereka bertiga pergi meninggalkan toilet.

*****

Seokjin, Hoseok dan Taehyung berpisah. Seokjin dan Hoseok sudah kelas 12 sedangkan Taehyung masih kelas 11. Saat perjalanan menuju kelas, tiba-tiba Taehyung dihadang oleh beberapa siswa. Mereka adalah Jungkook dan teman-temannya, yang terdiri dari Park Jimin, Oh Sehun, Jung Jaehyun, Kim Mingyu, Lee Taeyong, dan Vernon Chew. Sebenarnya geng Jungkook masih ada lagi, tapi mereka sedang ada urusan pribadi, mereka adalah Jakson Wang dan Park Minhyun

"Hey Miskin. Kau tidak perlu masuk kelas, kami punya tempat yang lebih cocok untuk mu" kata Jungkook sambil tersenyum miring.

'Kau benar-benar berubah Kookie-ah, aku sangat sedih melihatmu seperti ini. Aku tidak menduga kau akan berubah sejauh ini' ucap Taehyung dalam hati sambil memandangi Jungkook dengan mata yang berkaca-kaca namun itu tidak terlihat karena tertutup oleh kacamata bulatnya.

"Kenapa memandangiku seperti itu Culun? Kagum ya? Aku memang tampan tidak sepertimu" kata Jungkook sambil menunjuk-nunjuk Taehyung. Sedangkan teman-temannya hanya memutar kedua bola matanya, sungguh malas dengan kepedean seorang Jeon Jungkook.

"Apa mau mu Jungkook-shi?" Tanya Taehyung datar.

"Aku ingin... Ahh maksudku kami semua ingin kau tidak masuk kelas. Kau mencemari udara dikelas busuk!" kata Jungkook mengejek Taehyung

"Yaa.. kau tidak pantas di kelas, kau mencoret nama baik kelas 11 A" kata Mingyu dengan datar

"Bawa dia" perintah Jungkook

Lalu Jimin, Vernon dan Jaehyun menyeret Taehyung menuju belakang sekolah, lebih tepatnya di gudang sekolah.

Taehyung memberontak, ia meronta-ronta ingin dilepaskan. "Lepaskan aku bodoh!! Akh... Aku akan melaporkan kalian pada kepala sekolah!?" Teriak Taehyung.

"Melaporkan?? Hahaha.. anak pemilik sekolah saja ada disini. Kepala sekolah tidak akan bisa melakukan apapun untukmu miskin hahaha.." ejek Jimin. Ya, Jimin yang tadi berkenalan baik dengan Taehyung nyatanya juga termasuk salah satu siswa berandal disekolah.

"Laporkan saja, sekolah tidak akan menanggapi tuntutan siswa miskin sepertimu hahaha..." Kata Taeyong disusul tawa Jungkook dan teman-temannya. Padahal mereka saja yang tidak tau kalau Taehyung juga anak pemilik sekolah.

Taehyung didorong masuk kedalam gudang, pintu gudang tertutup, mereka mengunci Taehyung dari luar.

"Hey!? buka pintunya bodoh!! Cepat buka!!" Teriak Taehyung sambil menggedor-gedor pintu gudang.

"Nikmati harimu didalam sana Culun.." kata Jungkook dan teman-temannya bersamaan. Setelah itu mereka pergi meninggalkan Taehyung dan menuju kelas karena bel masuk kelas ternyata sudah berbunyi.

"Aagggrrhhh.. aku akan membakar sekolah ini!!" Teriakan Taehyung frustasi.

Beberapa detik kemudian "Sabar Tae.. Sabar.. kau anak baik, pintar, dan sabar tidak akan membakar sekolah ayahmu sendiri. Huhh.. sabar Kim.. sabar" ucap Taehyung kepada dirinya sendiri sembari mengatur napasnya untuk menenangkan diri.

"Oke! Sekarang apa yang harus aku lakukan?... Eumm, untung saja lampu gudangnya menyala bila tidak aku pasti sudah pingsan hahaha.." kata Taehyung sambil tertawa miris.

Sekarang Taehyung sudah seperti orang gila, ia sudah terlanjur frustasi tingkat dewa. Ia mulai bicara sendiri dan tertawa sendiri hahaha.. Sejujurnya juga, Taehyung itu trauma akan kegelapan karena ia dulu pernah hampir buta karena ada temannya yang pernah memecahinya dengan telur busuk saat ia ulang tahun. Untung saja matanya masih dapat dipulihkan kembali. Itulah yang menyebabkan Taehyung sangat bersyukur karena lampu digudang itu menyala.

"Apa yang harus aku lakukan?? bel sudah berbunyi, aku sudah terlambat masuk kelas, aku pasti akan dihukum Ssaem" tanya Taehyung yang mulai panik.

"Oke! Taehyung tenang! tenanglah Kim, cobalah untuk berpikir dengan kepala dingin" kata Taehyung pada dirinya sendiri. Lagi.

"Ayolah Kim Taehyung... Gunakan otak pintar, cerdas, jeniusmuuu..." Kata Taehyung lagi. Hadehh...

Taehyung melihat sekelilingnya. Diatas atap, dibawah lantai, dan temboknya terbuat dari batu bata serta semen yang tidak mungkin bisa ia robohkan. Isi gudang itu kurang lebih hanya meja, kursi, lemari serta barang² yang tak terpakai.

Tiba-tiba mata Taehyung melihat ada perkakas disalah satu lemari. "Waahh... Perkakas.. aku benar-benar beruntung. Terima kasih Tuhan" kata Taehyung dengan riang.

Tapi.. ternyata eh ternyata.. pintu gudangnya terbuat dari besi. Dan apabila mau merusaknya harus menggunakan alat khusus untuk besi.

Semangat Taehyung langsung menurun drastis. Ia menghela napas panjang. Taehyung rasanya ingin menangis sekarang.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang??" Tanya Taehyung pasrah entah pada siapa.

~TBC~

Hai gaiss....👋👋
Gimana kabarnya??
Baikkan?? Harus baik donk.. kalo kalian sakit aku juga ikut sedih.. aku bisa nerawang lho wkwkwk....🤣😂
Bercanda..🤭
Untuk tokohnya menyusul ya belum cari fotonya soalnya hehehe..
Makasih yang udah setia membaca..
Maaf kalo banya typo atau kesalahan..😭
Jangan lupa vote plus komen yaa...😁
Big love buat kalian semua..❤️❤️
I love You..
Saranghaeyo~ 💜

My Friend and My BestfriendWhere stories live. Discover now