Chapter 10

380 28 18
                                    

Krriinnngggg....

Suara jam weker adalah suara yang didengar telinga Taehyung pertama kali untuk mengawali hari-harinya. Taehyung bangun dari tempat tidur dan mulai mandi dan juga sarapan.

Taehyung sarapan di ruang makan sendiri. Entah kemana Yerin pergi pokoknya sejak Taehyung bangun tadi ia belum melihat ibunya itu sama sekali.

"Hah.. Eomma kemana ya? Tadi apakah ia sudah sarapan?" Pikir Taehyung yang masih menghawatirkan keadaan sang ibu meskipun ia telah melakukan hal-hal yang tidak baik padanya.

Selesai makan Taehyung berangkat ke sekolah dengan diantar sopirnya. Taehyung meminta untuk diturunkan dihalte bus yang berjarak kurang lebih 100 meter dari sekolah karena sekarang ia sedang dalam mode siswa culun. Masak iya siswa miskin dan culun datang kesekolah dengan naik mobil. Akan ada kasus donk nanti, pasti akan banyak yang curiga nantinya.

Taehyung berjalan dengan santai, pada saat masuk didepan gerbang sekolah tiba-tiba..

Duk!...

      Arghh..

Sebuah bola basket mengenai Taehyung tepat di Kepala. Taehyung terjatuh sambil memegangi kepalanya yang terkena bola basket tadi.

"Aigoo.. kepalakuu.. Siapa sih yang-" perkataan Taehyung terhenti pada saat ia melihat seorang gadis berlari kearahnya. Taehyung hanya memandang gadis itu dengan tatapan sebal saat gadis itu berkata.

"Oh.. Mianhae.. aku tadi mau mencoba bola basket baru milik sekolah kita, jadi aku mencari sesuatu untuk menjadi target. Dan aku melihatmu. Kurasa kau cocok menjadi tempat sasaran bola. Hahaha..." Kata gadis itu yang ternyata adalah Kang Soyeong. Seneng banget ya buat Taehyung terluka. Soyeong itu kurang kerjaan sekali.

Taehyung berdiri sambil membenarkan kacamatanya yang melorot. Ia menatap Soyeong yang juga sedang menatapnya remeh.

"Mungkin kau harus mengulang Taman kanak-kanak lagi. Bahkan anak umur 5 tahun saja bisa membedakan mana orang dan mana ring basket" kata Taehyung dengan berani.

Soyeong hanya menatap Taehyung dengan senyum miring yang terpatri dibibirnya.
"Cih! Culun culun.. jangan sok Sokan menjadi orang yang paling benar. Kau tau? Aku bukan tipe orang yang suka disuruh. Biasanya orang yang berani menyuruhku seperti itu akan berakhir di rumah sakit."

Soyeong berjalan mengitari Taehyung dan Taehyung hanya melihatnya dengan tangan terkepal kuat karena menahan amarah.

"Tapi... Karena hari ini aku memiliki mood yang baik, jadi aku akan memaafkanmu." Lanjut Soyeong. Hah!? Aku bahkan tidak berniat untuk minta maaf pikir Taehyung.

"Pergilah kekelas culun. Aku yakin ada banyak kejutan yang menunggumu" kata Soyeong disertai senyuman misteriusnya. Soyeong juga melambaikan tangannya pada Taehyung bahkan juga menatap Taehyung dengan tatapan jahatnya.

'Benar-benar wanita iblis' Batin Taehyung sambil berjalan menuju kelasnya.

*****

Di lorong kelas

Taehyung berencana mengambil buku catatan yang ada dilokernya. Pada saat membuka pintu loker, mata Taehyung langsung melebar terkejut saat melihat kondisi dalam lokernya.

Saat Taehyung membuka lokernya tiba-tiba banyak sampah yang terdapat dilokernya bahkan beberapa dari sampah itu langsung berjatuhan keluar.

"Haish.. Siapa yang melakukan ini" umpat Taehyung dalam hati. Ini benar-benar keterlaluan pikirnya.

My Friend and My BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang