Chapter 12

403 31 7
                                    

~ Ini masih lanjutan dari flashback kemarin, ada sedikit masalah soalnya hehehe..

Dihari-hari berikutnya Taehyung mulai bicara kepada Appanya, Kim Jaewhan mengenai perusahaan Ayah Jimin. Awalnya Jaewhan heran, kenapa tiba-tiba Taehyung memintanya berkerjasama dengan perusahaan Park. Apalagi perusahaan itu sudah bangkrut dan memiliki banyak rumor mengenai korupsi. Dan sebenarnya juga Korupsi adalah masalah terbesar di dunia perusahaan apalagi perpolitikan.

Jaehwan menolak tentu saja. Ia tidak bisa bekerjasama dengan sembarangan orang. Tapi setelah bujukan yang Taehyung berikan akhirnya ia setuju.

Setelah pernyataan setuju itu, Jaewhan mulai mempersiapkan semuanya. Ia mulai mengadakan rapat, meeting, pertemuan dan menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan Park.

Dan Boomm...

Hanya dalam waktu beberapa bulan saja perusahaan Park bisa mulai bangkit dan tenar kembali. Bahkan Jaewhan dan Park Hyunbin sudah menjadi teman baik. Begitu pula Jimin dan Taehyung, mereka berdua sudah menjadi soulmate sekarang. Saat ini Jimin juga sudah berhenti bekerja sebagai penjual Tteokbokkii.

Taehyung dan Jimin sering pergi bersama Bahkan Taehyung juga sering bercerita tentang Kookie sahabatnya. Akan tetapi disini Taehyung tidak pernah menyebutkan nama Jungkook, ia hanya menyebutnya dengan nama Kookie. Jimin sendiri juga tidak masalah dengan hal itu.

Hingga tibalah saat dimana Taehyung harus pindah ke Jepang. Awalnya Jimin sama sekali tidak tau tentang hal itu. Karena ia belum berkomunikasi lagi dengan Taehyung setelah hari dimana Appa Taehyung menikah lagi dengan Yerin.

Begini ceritanya.

Saat kelulusan, Taehyung kan mendapatkan nilai terbaik akan tetapi tepat pada saat itu juga Eomma Taehyung meninggal. Waktu itu keadaan Taehyung tidak bisa dibilang baik. Taehyung selalu berusaha untuk membanggakan Eommanya, tapi saat waktunya tiba Eommanya malah sudah pergi.

Kekecewaan Taehyung tidak berhenti sampai disitu. Beberapa hari setelah kabar duka mengenai kematian Eommanya, ia malah mendapat kabar bahwa Appanya akan menikah lagi. Kemarahan Taehyung meluap-luap saat itu. Taehyung benar-benar kecewa pada Appanya.

"KENAPA APPA MELAKUKAN INI!? KENAPA APPA MENGKHIANATI EOMMA. BAHKAN BELUM ADA SATU MINGGU SEJAK KEMATIAN EOMMA. TAPI APA??? SEKARANG APPA MALAH SUDAH MENCARI WANITA LAIN. APAKAH APPA TIDAK MALU" Teriak Taehyung marah pada Appanya. Dada Taehyung naik turun menahan kekecewaan yang ada didalam dirinya. Tatapannya penuh dengan luka dan kesakitan.

"Dengarkan Appa Taehyung. Bukan seperti itu maksud Appa. A-appa hanya ingin ada sosok seorang ibu lagi untukmu. Appa tidak bermaksud menghianati Eommamu" Jelas Jaewhan sambil memegang kedua bahu Taehyung.

"Aku sudah besar Appa. Aku bahkan sudah lulus JHS. Aku tidak memerlukan-"

"KAU MEMERLUKANNYA TAEHYUNG" Sela Jaewhan sebelum Taehyung menyelesaikan kata-katanya. Selama ini Jaewhan tidak pernah membentak Taehyung, karena selama ini Taehyung memang bukan anak yang suka berulah. Kalau pun Taehyung melakukan kesalahan ia lebih sering menegur Taehyung tanpa namanya bentakan.

Akan tetapi saat ini hati Jaewhan terasa dihujani ribuan pisau saat melihat putra satu-satunya terpuruk seperti ini. Ia pikir kalau dirinya menikah lagi maka Taehyung tidak akan terpuruk terlalu lama. Tapi ternyata Taehyung malah semakin terluka. Setelah melihat reaksi putranya Jaewhan ingin membatalkan pernikahannya, tapi hal itu tidak mungkin terjadi karena semuanya sudah ditentukan bahkan undangannyan juga sudah disebarkan. Hah.. maafkanlah tindakan Jaewhan saat ini...

"Aku sudah dewasa Appa.." ucap Taehyung dengan lirih.

"Tetap saja. Kau masih membutuhkan kasih sayang Taehyung-ah.. Meskipun kau sudah dewasa bukan berarti kau sudah tidak memerlukan perhatian lagi. Kau masih membutuhkan pundak untuk bersandar saat kau lelah selain Appa dan sahabat-sahabatmu. Kau masih membutuhkan kasih sayang dan dukungan dari seorang ibu di hidupmu Tae-ah. Kau memang sudah dewasa, tapi ingatlah Taehyung. Dewasa tidak hanya dilihat dari umur." Kata Jaewhan panjang lebar dengan suara yang bergetar. Taehyung hanya terdiam saat mendengar perkataan Appanya. Air mata semakin mengalir deras dari mata indahnya dan Jaewhan hanya bisa memeluk dan menguatkan Putranya.

My Friend and My BestfriendWhere stories live. Discover now