Chapter 11

392 29 20
                                    

~Flashback~

Dibawah teriknya matahari, Park Jimin terus berjalan tanpa kenal lelah berjuang berkeliling Kota untuk menjual Tteokbokkii. Park Jimin adalah anak dari pasangan Park Hyunbin dan Park Hyuri. Diumurnya yang masih terbilang muda, Jimin sudah merasakan bagaimana kerasnya dunia.

Perusahaan Ayah Jimin bangkrut karena banyak karyawan yang menyebarkan rumor korupsi. Kebangkrutan tersebut menyebabkan keluarga Jimin terlilit banyak hutang. Perusahaan Ayah Jimin sekarang ditutup dan terancam akan bangkrut karena sulit bagi Ayah Jimin untuk terus mempertahankannya.

Saat ini Ayah Jimin bekerja sebagai kuli bangunan, ibu Jimin bekerja sebagai tukang cuci baju dan Jimin sendiri bekerja sebagai penjual Tteokbokkii. Mereka bertiga bekerja semata-mata hanya untuk bertahan hidup dan terus menyekolahkan Jimin agar suatu saat nanti Jimin bisa sukses.

"Hey miskin. Berhenti!!" Teriak seseorang pada Jimin yang sedang mendorong gerobaknya.

"Wah wah wah... lihatlah siapa ini, bagaimana harimu? Apakah laku banyak?" Tanya teman orang tadi dengan nada yang merendahkan Jimin.

"Dasar. Masih kecil sudah berjualan, sekolah dulu yang benar! Lagian kenapa sih harus bekerja? Tak punya uang ya hahaha..."

"Dasar miskin"

"Anak tukang cuci baju"

"Ayahnya dulu tukang korupsi lho.."

"Cih, rakyat jelata memang menjijikan"

"Kau pembawa sial tau"

Dan masih banyak lagi ejekan yang dilontarkan pada Jimin. Seperti inilah hari Jimin, ia sering diejek bahkan tak jarang juga ia dipukuli oleh anak-anak sekolah yang ia tidak tau siapa mereka sebenarnya. Ia juga pernah dirundung oleh preman pinggir jalan dan diambil semua uang hasil kerja kerasnya saat itu.

"Cepat. Rusak semua barang-barangnya!!" Teriak salah satu orang tadi. Dan akhirnya mereka semua merusak dagangan Jimin dengan diselingi dan ejekan yang menjatuhkan Jimin.

"Berhenti.. kumohon berhenti hiks.. jangan rusak daganganku.. hiks" pinta Jimin

"Hahaha.. hey miskin, kau sukakan?" Ejek salah satu dari mereka yang membully Jimin tadi.

"Hiks.. Jangan lakukan itu.. berhenti kumohon.." tangis Jimin sambil terduduk lemas di tanah.

"Hey! Stop!! Apa yang kalian lakukan ha?!" Teriak seseorang yang tiba-tiba datang dengan sepedanya.

"Kenapa kalian melakukan hal seperti itu padanya?" Lanjutnya lagi sambil menuruni sepedanya.

"Ini bukan urusanmu bocah. Lebih baik kau pergi dari sini!" Kata salah satu orang yang menyakiti Jimin tadi.

Orang bersepeda tadi tidak menggubris apa yang dikatakannya. Ia malah berjalan mendekati Jimin dan mulai membantunya.

"Gwencanayo?" Tanyanya pada Jimin dengan nada yang ketara bahwa ia sedang khawatir.

"I-iya.. nan gwencana" jawab Jimin sedikit takut

"Hey kau!! tidak usah ikut campur urusan kami. Kau mau dipukul?!" Gertak salah satu orang yang menyakiti Jimin tadi.

My Friend and My BestfriendDonde viven las historias. Descúbrelo ahora