42. Terungkap

26.1K 1K 15
                                    

Happy Reading

"Saya Aldo, saya yang telah melaporkan ke kantor polisi bahwa Satria dan teman teman nya menggunakan narkoba. Saya mendapatkan bukti foto dari teman saya yaitu Caroline yang bisa melihat galeri Satria. Dan saya yang memastikan ucapan Satria benar atau tidak, malam itu saya data ke barat tersebut dan betul saja disana ada Alice yang sedang bersama om om"

"GAK ITU SEMUA GAK BENAR" teriak Alice tak terima "APA LO PUNYA BUKTI HAH?" lanjut Alice menantang walaupun dalam hati nya sangat takut.

Seketika mereka yang di atas panggung terdiam karena memang mereka tidak memiliki bukti kalau Alice adalah wanita malam.

"Lo gak salin foto di galeri Satria?" tanya Aldo kepada wanita yang sedang berdiri di sebelah kiri nya.

"Foto nya udah gak ada di galeri Satria" jelas Ayla.

Alice tersenyum melihat itu, tak sia sia ia memberanikan diri mengatakan hal tersebut, ternyata mereka benar benar tidak memiliki bukti "MANA BUKTINYA?"

"GUE PUNYA BUKTINYA" teriak seseorang berpakaian hitam menggunakan masker yang berada di ujung pintu masuk. Semua orang melihat ke arah sumber suara dan merasa kebingungan. Lelaki itu melangkahkan menaik ke atas panggung lalu mengeluarkan memori yang dia bawa dan memberikan nya kepada Dina. Dina tak banyak tanya ia langsung menyambungkan memori tersebut.

Video itu menayangkan setiap Alice yang benar benar berkerja di sebuah bar. Hampir setiap malam lelaki itu merekam video tersebut. Kini Alice hanya dia membisu setelah video itu di tayangkan.

Lelaki itu membuka masker nya "Kalian pasti kenal gue" lelaki itu tersenyum.

Semua yang berada di ruangan itu kembali di buat kaget dengan kehadiran Faris. Apa ini? Apakah Faris bekerja sama dengan mereka? Bukannya Faris sudah masuk penjara bersama Satria dan teman-teman nya.

"Lanjutin" Faris tersenyum ke arah mereka.

"Saya Naya, saya bukan murid SMA Kalingga disini saya hanya membantu teman saya Ayla dan ingin teman saya Caca mendapatkan keadilan. Seminggu yang lalu Ayla datang ke kosan saya di Bandung, dia menceritakan semua kejahatan Alice kepada saya. Sahabat mana yang tidak kesal mendengar sahabatnya di bully? Tentu saya sangat kesal dan saya meminta Ayla menunjukkan foto Alice. Saya sangat terkejut ketika Ayla memperlihatkan foto tersebut, mengapa nama nya Alice? Foto itu adalah Alisa teman SMP saya. Alisa Maharani yang telah menghilangkan nyawa sahabat saya yang bernama Caca Lestari" Naya mengusap air matanya.

Dina menayangkan video cctv kejadian sebelum Caca meninggal. Video itu sama persis seperti apa yang Naya ceritakan kepada Ayla.

Semua yang berada disana refleks menutup mata menggunakan telapak tangan saat detik detik Caca tertabrak.

"Apakah selama ini anda tidak di hantui rasa bersalah sedikitpun atas apa yang anda telah lakukan kepada teman saya" ucap Naya sembari menahan Isak tangisnya.

"Saya Gilang mantan kekasih Alisa, pada saat itu Alisa Maharani sebenarnya sudah tertangkap polisi atas kasus bullying terhadap Caca Lestari tetapi ayah Alisa membebaskan nya. Karena malu nama anak nya sudah berada di data napi, ayah nya mengganti nama dia menjadi Alice Melanie dan tanggal lahirnya pun di ganti sebulan sebelum ulang tahun asli nya. Ayah nya menyembunyikan identitas asli Alisa dan dia di kirim ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah SMA disana. Alisa tinggal di apartemen, semenjak kejadian itu uang jajan nya di potong. Secara tiba tiba gue di putusin sama dia karena dia udah nemuin pacar yang kaya nama nya Leon" final Gilang.

LOVE LATER [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα