39. Pulang

16.8K 833 1
                                    

Happy Reading


Suasana di lingkungan sekolah cukup ramai karena anak kelas dua belas sudah bebas dari pelajaran. Banyak siswa yang tidak masuk sekolah karena sebagian siswa berfikir untuk apa sekolah jika sudah tidak ada pelajaran. Tapi ada sebagian siswa yang berangkat ke sekolah demi uang jajan dan bertemu dengan teman teman nya.

"Pinjem bentar Rel" pinta Dewa yang sedari tadi sudah memperhatikan earphone yang di pakai oleh teman nya.

Farel melepaskan earphone nya tapi tidak semudah itu dia memberikan nya kepada teman di sebelah nya "Lo mau pinjem? ada syarat nya"

"Ck masa begitu doang pake syarat" kesal Dewa menatap malas teman di sebelahnya.

"Mau gak nih, kalo gak mau juga gak masalah" lelaki itu kembali memasang earphone di telinga nya.

Dewa menarik satu earphone dari telinga teman nya "Apa syarat nya?"

"Orang, orang apa yang di tembak gak mati?"

"Mayat"

"Salah salah"

"Woi bantu gue dong" Dewa melihat ke arah empat teman nya yang sedang asik bermain game.

"Sorry sibuk" jawab Rayan singkat.

"Orang gila, orang gak normal, gay, lesbi"

"Salah semua bego!"

"Apa pertanyaan nya?" tanya Devan mulai tertarik.

Dewa tersenyum lebar ketika teman nya yang pintar ingin membantunya menjawab pertanyaan itu. Mereka berempat telah selesai bermain game dan sekarang sedang terfokus kepada kedua teman nya yang sedari tadi berebut earphone.

"Orang, orang apa yang di tembak gak mati" Farel kembali mengucapkan nya.

Farel tertawa ketika melihat ekspresi wajah kelima teman nya saat sedang memikirkan jawaban itu.

"Setan, jin, iblis" balas Rayan kesal karena sedari tadi dia telah berfikir keras tapi tetapi nihil.

"Gue nyerah" Devan yang pintar saja menyerah apa lagi mereka yang otak nya pas pasan.

"Orang, orang apa yang di tembak gak mati? Orang gak kena" jawab Farel sembari tertawa kencang.

"Iya juga" Leon menggaruk kepalanya.

"Jebakan anying" Aldo mengetuk pelan kepala temannya.

"Nih earphone nya" akhirnya yang di tunggu tunggu.

Ayla kini sedang membantu Naya untuk membereskan barang barang nya karena Naya akan melanjutkan kuliah di Jakarta. Kebetulan sekali Ayla pun ingin pulang ke Jakarta jadi mereka berdua memutuskan untuk pergi bersama.

"Ay Lo jangan kecapean kasihan kandungan Lo"

"Gue gak cape Nay" jawabnya tersenyum.

Tok tok tok

Mendengar ketukan pintu Naya segera berjalan untuk membukakan nya. Ia tersenyum saat melihat lelaki yang sudah tersenyum ke arah nya, tanpa memikirkan ada orang atau tidak Naya memeluk lelaki yang berada di hadapannya.

"Ekhem disini ada gue kalau Lo lupa" ucap Ayla.

Naya melepaskan pelukan nya, ia mengajak lelaki itu masuk dan akan mengenalkan nya kepada Ayla. Mereka kini sedang duduk di karpet sembari menunggu Naya mempersiapkan minum, Ayla bermain handphone untuk mengabari teman teman nya bahwa dia akan segera pulang membawa bukti.

[Pembasmi Bullying]

Anda:
Gue pulang membawa
semua bukti tentang
Alisa Maharani

LOVE LATER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang