37. Ujian

16.4K 782 1
                                    

Happy Reading

Ayla sedang duduk di taman membaca novel sembari menunggu kedatangan seseorang karena dia telah mengirimkan pesan kepada orang tersebut untuk menemui nya di taman sekolah.

Sepoi sepoi angin membuat rambut panjang yang ia biarkan tergerai berkibar membuat dirinya nampak sangat cantik. Ia tidak mementingkan orang sekitar kini ia sedang sibuk membaca novel.

Seseorang lelaki yang baru saja tiba duduk di sebelahnya, lelaki itu membawakan minuman matcha yang di sukai oleh Ayla. Ia tersenyum memandang laki laki yang ada di sebelahnya.

"Caroline maaf" itu adalah kata pertama yang di keluarkan oleh Aldo sembari memberikan minuman matcha yang ia bawa.

Ayla tersenyum "Gue udah maafin Lo"

Aldo yang mendengar itu sangat girang, ia membuang pandangannya ke segala arah lalu berkata yes dalam hati nya.

"Thanks Caroline" Ayla menjauhkan jarak nya saat Aldo sudah bersiap untuk memeluk nya.

"Gue gampar Lo" tangan nya sudah bersiap untuk menampar Aldo tetapi lelaki itu hanya tersenyum senyum.

Tujuan Ayla sebenarnya ingin mengatakan sesuatu hal yang penting kepada Aldo. Jujur saja Ayla masih ragu untuk mengatakan hal ini tetapi jika tidak ia katakan sekarang akan menjadi jadi nanti nya.

"Aldo" panggil nya halus, lelaki itu memiringkan badannya agar bisa berhadapan.

"Kenapa hm?" tanya nya.

"Gue boleh minta satu hal sama Lo?" tanya Ayla ragu.

Aldo tersenyum lalu sedikit mengacak acak rambut Ayla "Banyak juga boleh"

"Eum gue mau mulai sekarang Lo buang jauh jauh perasaan Lo ke gue" sulit untuk Ayla bisa mengatakan hal itu, rasanya jika tidak di hadapan Aldo dia akan menangis.

"Sorry kalo permintaan Lo yang ini gue gak bisa turutin" lelaki itu kembali menghadap lurus ke depan memandang tanaman mawar yang indah lalu dia tersenyum melihat itu.

"Aldo gue mohon, gue gak mau Lo masih menyimpan rasa kalau nanti Lo tau semua kebenaran nya. Gue udah siap Nerima kalau nanti Lo akan benci gue do" air mata keluar membasahi pipi Ayla, ia dengan cepat mengusap air mata nya sebelum Aldo kembali melihat ke arah nya.

"Lo ngomong apa sih? Udah berapa kali gue bilang kalau gue gak akan bisa benci Lo. Apa perlu gue tulis di jidat Lo biar Lo selalu ingat perkataan gue" lelaki itu berjalan ke depan untuk mengambil satu tangkai bunga mawar lalu ia kembali duduk setelah memetik mawar merah yang sangat indah.

Aldo menyelipkan rambut Ayla di telinga lalu ia menaruh bunga mawar di telinga wanita yang berada di hadapan nya. Lelaki itu tersenyum melihat kecantikan Ayla yang bertambah akibat bunga mawar yang terselip di antara rambut dan telinga nya.

"Always pretty" Aldo mengusap pucuk kepala Ayla "Gue ke rooftop dulu" lanjutnya.

Ayla masih diam membeku karena perilaku lelaki tadi. Kini Ayla benar benar tidak tau harus berbuat apa jika Aldo mengetahui semuanya pasti dia akan sangat kecewa dengan Ayla. Air mata kembali membasahi pipi nya, ia segera sadar dari lamunannya lalu menghapus lembut air mata nya.

"Gue adalah perempuan paling bego yang udah nyakitin cowok sebaik dan setulus Lo Aldo Aldebaran" gumanya sembari mengambil bunga mawar yang terselip di antara rambut dan telinga nya.

Dua orang wanita sedang duduk di atas kasur dengan banyak buku buku di hadapan nya. Mereka sedang mempersiapkan diri untuk ujian besok Senin, tidak terasa tiga tahun akan selesai sebentar lagi. Entah otak mereka yang terlalu bodoh atau bagaimana tapi mereka sedari tadi masih bingung harus mempelajari yang mana terlebih dahulu, padahal pihak sekolah sudah memberikan jadwal ujian selama seminggu.

LOVE LATER [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat