28. Mabuk

24.4K 964 4
                                    

Happy Reading

Malam Minggu yang sangat tenang untuk menghabiskan waktu bersama teman teman.

"Putar musik" perintah Farel yang sudah sedikit kehilangan kesadaran diri akibat alkohol.

"AKU PILIH MAMAH MUDA" nyanyi semua yang berada disana.

"BIAR JANDA TIDAK MASALAH"

"WALAU PUNYA SATU ANAK"

"YANG PENTING RASA NYA ENAK"

"SALAH LIRIK GOBLOK" teriak Dewa.

"Farel udah mulai gak sadar" bisik Dewa kepada Aldo.

Aldo memberi kode kepada Rayan yang berada di sebelah nya. Rayan yang paham akan hal itu dia mengeluarkan sesuatu dari saku jaket nya lalu dia memasukan sesuatu ke minuman yang berada di hadapan Farel.

"Panas panas Lo" Rayan tertawa senang setelah memasukan sesuatu yang akan membuat teman nya kesusahan.

"Woi Devan Lo turu Mulu!" ucapan Aldo mengangetkan Devan sehingga laki laki itu melempar bantal ke arah teman nya.

"Bro gue pulang dulu" ucap Leon yang baru saja keluar dari kamar mandi. Leon menghampiri teman teman nya terlebih dahulu dan meminum minuman yang masih terisi penuh di hadapan Farel. Setelah meminum Leon langsung berjalan ke arah luar.

"Aduh salah sasaran" Rayan menepuk jidatnya.

"Doain gue biar gak jadi ayam geprek" Dewa memohon kepada teman teman nya.

"Ide Lo sih jahat" Aldo tersenyum puas melihat ekspresi kedua teman nya.

Suara ketukan pintu menganggu aktivitas Ayla yang sedang menonton drakor. Gadis itu belum tidur padahal jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tetapi Ayla menggunakan waktu istirahat nya untuk maraton drakor.

"Siapa sih?!" Kesal Ayla, jika itu Leon tidak mungkin harus mengetuk pintu terlebih dahulu karena Ayla tidak pernah mengunci pintu saat Leon masih berada di luar rumah dan Leon pun sudah tau akan hal itu.

"Leon" ucap Ayla saat melihat pria di hadapannya, Ayla berfikir yang mengetuk pintu bukanlah Leon tapi ternyata itu Leon.

"Ay panas" lirih Leon dengan posisi badan yang tidak tegap seperti biasanya.

"Eh eh Lo kenapa?" Ayla sedikit mengendus mencium aroma alkohol yang berasal dari Leon.

"Tolong Ay panas"  rengek Leon.

"Sakit"

Ayla yang tidak mengerti akan hal itu bingung ingin berbuat apa. Ah apa mungkin Leon butuh mandi.

"Lo mending mandi nanti gue siapin Lo juice yang segar" gadis itu melangkah menuju dapur untuk segera membuatkan minuman segar. Tetapi langkah nya di tahan oleh tangan Leon.

Leon menarik tangan Ayla membawa gadis itu menuju kamar nya lalu Leon mendorong tubuh Ayla ke kasur king size nya. Leon berjalan untuk mengunci pintu dan menutup gorden jendela nya.

"L-lo ma-u apa" jantung Ayla berdegup kencang saat Leon berjalan ke arah nya.

"Panas, sakit, tolong bantu gue" itu lah kata kata terakhir yang di keluarkan oleh Leon.

Pagi hari cahaya memasuki fentilasi jendela membuat Ayla terbangun dari tidurnya. Ia merasakan nyeri di bagian inti nya. Ayla menengok kesamping menatap lelaki yang sedang tertidur pulas di sebelah nya.

Ayla melihat tubuh nya yang masih tertutup selimut. Wanita itu menangis saat mengingat kejadian tadi malam.

"Kalau gue hamil gimana" ucapnya menatap langit langit kamar.

LOVE LATER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang