21. Camping

20K 996 4
                                    

Happy Reading

Semua tenda telah berdiri tegap di tengah pepohonan yang rindang. Lebih dari dua puluh tenda berdiri disana.

"Anak anak kumpul disini" seorang guru menepuk tangan agar semua murid berkumpul di tengah tengah tanah yang sengaja di kosongkan untuk acara ap unggun nanti malam.

"Eh ayo kumpul" ajak Tania kepada teman satu tenda nya. Mereka berjalan menuju arah kerumunan yang cukup ramai akan siswa kelas lain.

"Semuanya sudah berkumpul, disini ibu ingin memberitahu bahwa nanti malam acara kita api unggun dan besok pagi kita akan melaksanakan arum jeram menelusuri sungai" jelas salah satu guru yang berdiri di tengah para siswa.

"Bu gak asik banget kemping nya cuman dua hari satu malam" Farel mengangkat tangan nya agar guru itu melihat ke arah nya.

"Ini hanya refreshing untuk kalian sebelum ujian kelulusan" tegas guru tersebut.

"Jadi besok siang kita pulang" Ayla mengerucutkan bibirnya.

Semua murid sedang berpencar mencari kayu bakar untuk acara nanti malam. Tadi guru itu menyuruh mereka untuk mengumpulkan kayu bakar sampai jam empat sore.

"Bantuin anjing!" Ucap Dewa yang sedang kesusahan mengangkat kayu bakar karena dia sudah mengumpulkan satu plastik besar kayu bakar.

"Tangan gue nanti lecet" Farel melihat tangan nya yang bersih tanpa luka.

"Alay Lo bangsat" ejek Aldo saat melewati Farel. Aldo berjalan ke arah teman nya yang sedang kesusahan mengangkat plastik berisi kayu bakar.

Kayu bakar sudah tersusun rapih di tengah tengah tenda yang melingkari nya. Sekarang para murid sedang mengantri kamar mandi untuk membersihkan diri nya masing masing.

"Woi bisa cepetan gak sih!" Tanpa henti Alice terus mengetuk pintu kamar mandi yang masih tertutup.

Pintu kamar mandi terbuka menunjukkan Ayla dengan handuk di atas kepala nya. Gadis itu menatap sinis manusia di hadapannya yaitu Alice. Ah bagi Ayla julukan manusia untuk Alice itu tidak terlalu tepat.

"Antri! Ini bukan kamar mandi nenek moyang Lo!" kesal Ayla lalu berjalan pergi meninggalkan kamar mandi.

"Lo gak tau gue siapa!" Teriak Alice melihat Ayla yang sudah berjalan cukup jauh dari pandangan nya.

"Tunjukinn bahwa diri Lo sebenarnya bukan manusia" ucap Ayla dengan nada santai tetapi karena jarak mereka sudah cukup jauh sehingga Alice tidak dapat mendengar nya.

Api unggun menyala menyinari suasana hutan yang biasanya tidak terdapat cahaya karena jarang pengunjung. Semua murid sudah duduk melingkari api unggun sedangkan para guru sedang ada rapat untuk persiapan arum jeram besok pagi.

"Guys guys gimana kalau kita main game truth or dare" ajak farel kepada semua murid yang ada disana.

"Setuju" teriak semua murid, ada beberapa murid sembari mengacungkan jempol.

"Ini topi gue kalau sampai berhenti di seseorang setelah lagu nya berhenti berarti dia yang harus pilih truth or dare" Farel mengangkat topi nya agar semua murid disana melihat topi berwarna putih.

Topi putih mulai berputar di antara tangan tangan para murid yang mengelilingi api unggun yang masih berkobar.

"Leon" tunjuk Farel ketika topi berwarna putih berhenti di tangan Leon.

"Truth or dare?" tanya Dewa sembari menarik turunkan alis nya.

"Dare" jawab Leon.

"Lo harus cium bibir orang di sebelah kiri Lo" reflek Leon langsung melihat ke arah kiri nya terdapat Aldo yang sudah menjauhkan wajah nya.

LOVE LATER [END]Where stories live. Discover now