PROLOG

8.3K 216 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


PROLOG

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PROLOG

Deg-degan, siapa pun tau itu perasaan apa. Perasaan yang membuat jantung berdegup lebih kencang dari biasanya karena suatu hal. Dibopong ala bridal style oleh seorang pria tampan misalnya.

Dan itu terjadi pada Bulan Deepa Shirina, seorang gadis cantik berusia delapan belas tahun yang masih mengenakan seragam sekolah. Dia baru saja mengalami spot jantung karena tiba-tiba dikeroyok oleh tiga orang anggota geng motor yang merupakan musuh besar geng motor Abangnya.

Sayangnya jantungnya tidak boleh dibiarkan beristirahat sejenak. Usai diselamatkan oleh saudara kembar, keponakan serta teman kecilnya dan juga tiga orang yang tidak dia kenal, dia malah dibopong oleh pria tampan berbadan kekar dengan wajah tegas.

Pria itu bernama Abian. Bulan tau karena keponakan kecilnya yang memberi tahu.

"Ini dia nggak keberatan apa? Masih jauh nggak sih?" gumam Bulan terus memandangi wajah Abian dengan seksama.

"Bentar lagi sampai. Kamu ringan, nggak masalah," kata Abian masih memandang lurus ke depan.

"Eh."

"Eh kenapa?" Abian balik menatap, yang justru membuat Bulan menjadi kelimpungan. Mata lelaki itu indah, sorotnya terlalu dalam.

"Enggak, Kak," elak Bulan memejamkan mata, pipinya menggelembung menahan malu.

"Lucu."

"Hah, kenapa, Kak?"

"Kita sudah sampai." Abian menurunkan Bulan, mendudukkannya ke dalam mobil, "saya ambil kotak P3K nya dulu," lanjutnya.

"I-iya, Kak," bingung Bulan. Rasanya Abian berkata lain sebelumnya. Samar-samar dia mendengar.

Cepat dan akurat, luka Bulan diobati dalam waktu singkat. Abian merapikan kembali kotak P3K nya. Pergi sebentar dan balik berdiri di hadapan gadis itu lagi. Bukan P3K, kali ini dia membawa sebuah kotak makan sekali pakai.

"Makan dulu. Kebetulan kantor beli kebanyakan. Sayang kalau harus kebuang," kata lelaki itu.

"Iya, Kak, makasih."

OM BUJANG!Where stories live. Discover now