Jam telah menunjukkan pukul setengah delapan malam lelaki itu mengambil kembali handphone nya yang sudah merekam aktivitas mereka selama tiga jam.

"Thanks lain kali kalo gue mau gue datang lagi, video ini gue simpan buat ancaman" lelaki itu tertawa bahagia melihat wajah Alice yang kesal.

Setelah Satria pergi Alice mengacak acak rambutnya kesal akibat ancaman yang Satria berikan.

Pagi hari Aldo sudah siap untuk pergi ke sekolah tetapi di pikiran Aldo masih memikirkan Satria yang tiba tiba datang dan ingin menghabiskan geng nya. Ah nanti saja Aldo memikirkan itu sekarang dia ingin segera berangkat ke sekolah untuk bertemu gadis yang sering dia sebut dengan panggilan Caroline.

"Caroline" panggil Aldo saat melihat gadis itu melintasi diri nya.

"Kenapa Aldo Aldebaran" Ayla memberhentikan langkahnya.

"Pulang sekolah bareng gue"

"Gak gue gak mau" Ayla fikir Aldo akan mengantarkan nya ke rumah tetapi sebenarnya bukan itu.

"Gue butuh bantuan Lo, pulang sekolah ikut gue ke apartemen" Gadis itu sedikit malu karena dia sudah berfikir negatif kepada Aldo.

"Lo harus tau kalo gue bikinin Lo roti isi selai matcha"

"Matcha?" Aldo mengangguk lalu memberikan kotak bekal yang dia bawa.

"Terimakasih Aldo"

"Najis banget bahasa baku Lo"

"Cih masa pakai bahasa baku di bilang najis!"

Ayla sedang duduk sendirian di taman yang lumayan ramai. Ia membaca novel sembari memakan roti yang Aldo berikan tadi pagi.
Seseorang lelaki dan segerombolan orang menghampiri nya.

"Hai boleh kenalan?" Sapa lelaki itu mengulurkan tangannya.

Karena Ayla bukan tipikal orang yang sombong, dengan senyuman yang manis Ayla menjawab "Boleh"

"Ayla" gadis itu menjabat tangan lelaki yang ada di hadapannya.

"Gue Satria"

Seseorang sedang memperhatikan aktivitas itu dari rooftop "Aldo come here" panggil Dewa.

Aldo berjalan menuju Dewa yang masih menatap ke arah bawah "Kenapa?" tanya Aldo.

"Liat tuh" tunjuk Dewa ke arah taman.

Aldo langsung menatap sinis "Berani Lo macam macam sama Caroline, gue akan buat hidup Lo menderita" gumam Aldo masih menatap lurus ke titik inti yang Dewa berikan.

"Senang bisa kenal sama Lo" Ucap Satria

"Iya" jawab Ayla tersenyum sembari melepaskan jabatan tangan mereka.

"Gue ke kelas dulu, ada tugas" Dengan cepat Ayla mengambil novel dan kotak bekal yang dia bawa lalu pergi meninggalkan Satria.

"Siapa gadis itu?, Gue gak pernah liat dia ada di sekolah ini" ucap Satria

"Dia murid baru bos" Faris memberitahu.

"So pretty" Satria tersenyum bahagia mengingat perkenalan nya dengan Ayla tadi.

Kini Aldo dan Ayla telah berada di parkiran dari kejauhan teman teman Ayla sedang memandangi mereka.

"Mereka mau kemana?" tanya Tania sedikit berbisik.

"Pulang ke rumah lah" jawab Dina.

"Gak mungkin kalo mereka gak jalan jalan dulu" ucap Zela penasaran.

"Kalian brisik, mending kita ikutin dari pada mati penasaran" Aurel menatap sinis teman teman nya.

Melihat motor yang di tumpangi Ayla dan Aldo sudah melaju, teman teman Ayla segera memasuki mobil milih Tania. Sebelum memasuki mobil mereka memandang sekitar agar tidak melihat mereka bersama.

"Apartemen" gumam Tania yang memberhentikan mobil nya sedikit jauh.

"Jangan jangan mereka mau" Dina menutup mulut nya.

Tania melempar tatapan sinis kepada teman yang sedang duduk di sebelah nya "Gak mungkin Ayla begitu, otak Lo terlalu mesum"

Mereka berempat terus mengikuti langkah dua orang di hadapan nya dengan mengendap pelan pelan agar tidak ketahuan.

Ayla yang merasa ada seseorang yang mengikuti nya, dia langsung menoleh ke arah belakang. Dengan cepat keempat teman nya mengumpat.

"Kenapa hm?" tanya Aldo saat melihat Ayla memberhentikan langkah nya.

"Gak papa" balas Ayla tersenyum lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Setelah membuka kunci pintu apartemen, Aldo dan Ayla masuk ke dalam dan menutup pintu nya.


To be continued

Jangan lupa vote dan komen guys

Terimakasih yang sudah vote dan komen ❤️

See you di bab selanjutnya 👋

LOVE LATER [END]Where stories live. Discover now