Semua murid disana tertawa melihat raut wajah Leon dan Aldo.

"Anjing gue gak mau!" Kesal Aldo.

"Gue juga gak sudi!" balas Leon

"Kalau truth nya?" tanya Leon menatap Farel dan Dewa yang sedang berdiri di hadapan nya.

"Truth nya yaitu siapa first kiss Lo?" Dewa memperlihatkan senyum mengejek di sudut bibir nya.

Leon terdiam sejenak saat melihat wanita di hadapannya. Jarak mereka cukup jauh karena mereka duduk memutari api unggun.

"Udah pasti Alice lah" teriak Saskia.

Sudah cukup lama Leon tidak menjawab pertanyaan tersebut. Apakah diri nya harus berbohong atau jujur?

"Jadi gimana nih?" tanya Dewa yang masih berada di hadapan Leon.

"Cium gue aja!" Aldo yang tadi nya menjauhkan wajah nya dari Leon tetapi sekarang Aldo sudah berada dekat dengan wajah Leon.

"Ada apa ini" tiba tiba seorang guru datang dengan membawa sebuah senter.

Aldo langsung menjauhkan wajah nya ke posisi kembali dengan tegap dan lurus.

"Aldo kamu mau nyosor mencium Leon" ucap guru itu. Semua murid tertawa kencang mendengar perkataan guru mereka.

"Gak ibu tadi gue eh saya main game" jelas Aldo sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Anak anak karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, silahkan kalian kembali ke tenda masing masing untuk beristirahat" perintah guru.

Semua murid memasuki tenda terkecuali sekumpulan yang di beri nama venom.

"Ayla cantik banget tadi, gue jadi makin cinta sama dia" celetuk Farel sembari memakan kuaci.

"Visual nya sangat cantik" tambah Rayan.

"Sudah ibu bilang semua murid masuk tenda tapi kenapa kalian masih disini"

"Ngadem bentar Bu" jawab Farel menunjukan gigi nya.

"Sekarang kalian semua masuk ke dalam tenda atau saya akan menghukum kalian membersihkan kamar mandi yang berada di ujung sana"

Setelah mendengar perkataan guru itu seketika semua murid nakal tersebut berlarian memasuki tenda nya masing masing.

"Dasar anak anak nakal" guru itu hanya bisa menggelengkan kepala sembari mengelus dada melihat tingkah laku murid nya.

"Gue penasaran siapa first kiss Leon " Ucap Dina yang sedang memakan jajanan ringan.

"Udah pasti Alice " sambung Tania yang sedang sibuk membereskan barang barang nya.

"Kalo emang Alice, kenapa Leon gak berani jujur" gumam Zela.

"Gue gak mau" setelah mengatakan itu seketika Ayla teringat pada kejadian malam itu dimana Leon mencium nya.

Semua teman nya menyipitkan mata, mengapa tiba tiba Ayla bicara seperti itu. Seperti tidak nyambung dengan apa yang sedang mereka bahas.

"Dih lo kenapa?" tanya Aurel memastikan.

Ayla menggeleng "Gue gak papa"

"Entah kenapa gue yakin Aldo suka sama Lo" Zela melempar tatapan nya kepada Ayla.

"Setuju gue sama Lo Zel" sambung Aurel yang sedang menyisir rambut nya.

"Aldo terus, mending gue tidur aja" Ayla menarik selimut bermotif luar angkasa yang dia bawa dari rumah.

"Idih ngambek" goda Tania.

"Bodo amat gue udah tidur" Ayla menarik selimut untuk menutupi kepala nya.

"Ay jangan begitu serem tau gak" Zela menarik selimut yang menutupi wajah Ayla.

"Zela penakut" ejek Aurel.

"Gak perduli" Zela ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Ayla.

"Ini juga kenapa ikut ngambek" Dina hanya menggeleng kan kepala.

"Semakin malam hantu semakin banyak" ucap Ayla menakuti teman teman nya yang sok berani.

"Ay jangan ngomong begitu" Kini Aurel dan Dina ikut membaringkan tubuh.

"Ternyata kalian juga penakut" Tania tertawa lalu membalikkan badannya hingga posisi tengkurap.

Semakin malam suasana semakin sepi karena para murid dan guru sudah tertidur termasuk sekumpulan venom yang tadi nya ingin begadang tetapi sekarang mereka sudah tertidur pulas.

To be continued

Jangan lupa vote dan komen guys

Terimakasih yang sudah vote dan komen ❤️

See you di bab selanjutnya 👋

LOVE LATER [END]Where stories live. Discover now