13

2K 391 31
                                    

Malam beranjak larut, Naruto tiba di Nagoya pukul sembilan malam setelah mendapatkan tiket kereta dari Tokyo. Butuh waktu kurang lebih empat jam perjalanan. Dia juga harus ke pusat kota untuk mengambil mobilnya yang diletakan di kasino sedangkan supirnya tak mengira dirinya akan kembali dalam waktu dekat.

Naruto melangkah turun dari mobil hitamnya yang sengaja dia setir sendiri untuk kembali ke mansion.

Semua pelayan nampak terkejut mendapati tuan mereka kembali di hari ke tiga keberangkatannya ke Tokyo.

Bukankah seharusnya dua atau tiga minggu?

"Di mana Hinata?" Naruto bertanya kepada kepala pelayan yang dia temui di rouka depan setelah pintu masuk.

Kepala pelayan butuh waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan itu. Nyonya Hinata pergi ke pusat kota sejak siang tadi bersama Tuan Otsutsuki.

Naruto menghela napas pelan saat mendapati kepala pelayan hanya diam seolah tak ingin menjawab, dia kemudian melangkah cepat ke kamar utama untuk mencari istrinya di sana.

"Maaf Tuan, Nyonya sedang pergi ke pusat kota." Kepala pelayan berucap dengan tubuh membungkuk sopan.

"Sejak kapan dan bersama siapa?" Naruto kembali bertanya, kini dengan nada menuntut yang tidak sabar.

"Sejak sore tadi, diantar pelayan." Kepala pelayan terpaksa harus berbohong di depan tuannya. Jika dia katakan nyonya pergi dengan Tuan Otsutsuki, Tuan akan sangat marah nantinya.

"Apa yang dia lakukan di pusat kota?" Naruto juga baru kembali dari pusat kota namun tak bertemu dengan wanita itu di sana.

"Membeli kain dan wol." Kepala pelayan kembali berdusta.

"Kapan akan kembali?" Tanya Naruto sambil menoleh. "Atau kujemput saja ke pusat kota?"

"Sebentar lagi pasti akan sampai, Tuan tunggulah di rumah saya akan menjemput di kaki gunung." Kepala pelayan berucap sedikit gugup.

"Baiklah." Naruto melangkah kemudian masuk ke dalam ruang perjamuan. "Ambilkan cerutu dari ruang kerja." Perintahnya kepada pelayan.

"Baik, Tuan." Kepala pelayan bergegas melakukan perintah, kemudian dia menarik seorang pelayan yang melintas. "Bawakan mantelku ke depan." Dia harus mencegah kekacauan dan menghadang Tuan Otsutsuki untuk datang ke sini.

...

Hinata terkesiap saat mendapati kepala pelayannya di tepi jalan di bawah kaki gunung berdiri dengan gelisah sambil melambaikan tangan ke arah mobil yang dia tumpangi.

"Toneri, tolong hentikan mobilnya. Pelayanku ada di luar." Hinata meminta Toneri menepikan mobilnya.

Toneri mengerutkan kening, apa yang dilakukan wanita tua itu di tengah hujan salju di luar.

Hinata melangkah turun dari mobil dan menghampiri kepala pelayannya. "Bi, kenapa di luar?"

Kepala pelayan cepat-cepat merangkul lengan nyonya mudanya seraya menyampirkan coat yang lebih tebal di bahu wanita itu. "Tuan sudah pulang, dia ada di mansion. Sebaiknya Tuan Otsutsuki tidak mengantar sampai ke sana." Ucpanya dengan khawatir.

Hinata terkesiap. "Naruto kembali?" Pria itu bilang akan tiba dua atau tiga minggu dari sekarang.

"Em, baru saja tiba di rumah." Kepala pelayan mengangguk.

Hinata mengeratkan rangkulannya kepada map yang dia bawa. Hari ini dirinya pergi ke Bank untuk memeriksa uang yang ada di rekening ayahnya, rekening yang Toneri katakan kepadanya. "Suamiku sudah tiba di rumah, cukup antar sampai di sini saja." Ucapnya kepada Toneri yang sudah turun dari mobil dan berdiri di sampingnya.

As You RememberΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα