Bagian 9

509 61 11
                                    

Maaf ya kalo ceritaku alurnya lambat dan terkesan bertele-tele. Aku masih kesusahan buat nulis alur cerita yang pas, udah nyoba buat nulis inti yang pengen aku sampein aja. Tapi nantinya tetep panjang kalimatnya 😭



Sudah berlalu sekitar seminggu semenjak penemuan kekuatan cahaya milik Dino. Ia kini makin rajin berlatih menggunakan kedua pistolnya untuk menyesuaikan dengan kemampuan baru.

Satu-persatu keluarganya yang lainpun sudah menemukan kekuatannya. Seperti yang dikatakan Donghae, elemen alam merespon aura milik mereka.

Walaupun mereka harus berlatih dari subuh ke petang sampai rasanya semua tulang mereka remuk, tapi hasil tak mengkhianati usaha.

Seungchol mendapati auranya berwarna merah terang. Dengan pedang besarnya, ia dipilih oleh elemen api.

Jun memiliki warna aura yang unik, yaitu silver metalic. Ia menggunakan senjata busur dan dipilih oleh elemen petir.

Soonyoung memiliki aura berwarna biru langit. Dengan senjata double dagger nya ia dipilih oleh elemen air.

Seokmin memiliki aura berwarna hijau. Ia dipilih oleh elemen tumbuhan dengan senjatanya sebuah cambuk panjang berisi duri.

Hansol memiliki aura berwarna cokelat. Bersama kapak besarnya, ia dipilih oleh elemen tanah.

Yang tersisa tinggal Mingyu saja, sekeras dan sebanyak apapun ia berlatih auranya masih belum keluar. Namjoon bilang ini wajar, memang tak semua orang dapat mengolah mana mereka.

Di Divisi 3 saja hanya sekitar tujuh belas orang saja yang dapat menguasainya, termasuk Hoseok dan Namjoon.

Keenam saudaranya tentu mengkhawatirkan Mingyu, ia bukan tipe kompetitif dengan kakak dan adiknya. Tapi menjadi orang terlemah dan kemungkinan hanya menjadi bebanlah yang membuat Mingyu kecewa dengan dirinya sendiri.

Ia terus berlatih dari pagi buta sampai matahari tenggelam, untuk makan Mingyu membawa apel untuk mengganjal perutnya. Inilah yang membuat saudaranya mengkhawatirkannya sampai melarang Mingyu untuk berlatih beberapa hari.

Namun hari ini, tengah malam ia menyelinap keluar untuk berlatih sendiri.

Sebuah tombak panjang terpental keatas dan menancap ketanah. Sudah kesekian kali adegan ini terulang.

"Ah sial!! Kenapa aku payah sekali, dasar tidak berguna!" Mingyu memarahi dirinya sendiri.

Lelaki tinggi ini kembali berdiri dan berjalan mengambil tombaknya lagi. Tubuhnya yang sudah menahan sakit tak ia hiraukan.

"Hei ayolah kau harus bekerja sama denganku. Tak apa jika tak mendapat kekuatan elemen, tapi setidaknya aku harus bisa mengeluarkan auraku." Kini Mingyu mengajak tombaknya berbicara.

"Tombakmu tak bisa membuat tubuhmu mengeluarkan kekuatan, ia hanya mengikuti perintah tuannya."

Mingyu mencari asal suara itu. Harusnya jam segini sudah tak ada orang di area berlatih.

"Kenapa harus memaksakan diri menjadi kuat seperti yang lain, kau kan bisa kuat dengan caramu sendiri." Wonwoo melompat turun dari pohon.

Righteousness Where stories live. Discover now