Bagian 3

561 55 2
                                    

Huaaaa... aku baru sadar belum munculin dialognya Jun kemarin 😭
Maaf Jun aku lupain kamu hiks... janji diepisode ini kamu bakal aku kasih unjuk :")




Disatu ruangan dalam markas Laboratorium yang tersembunyi dibalik bukit negeri Elysian, seorang lelaki berperawakan 50 tahunan mengetuk sebuah pintu kamar yang berada di asrama pegawai.

Tok... tok... tok...

"Woozi ya, kau sudah tidur?" Panggil pria tua dari balik pintu.

"Oh Joshua samchon? Sebentar kubukakan pintu."

Klik... Saat pintu terbuka, muncul sosok lelaki kecil yang terlihat berada disekitar usia 16 tahunan.

"Ayo masuk, hari ini samchon membawakan daging sisaan. Koki dapur sengaja menyisakannya untukku katanya."

Keduanya lantas memasuki sebuah kamar yang berisi dua bed dan beberapa perabot lengkap. Mereka tinggal bersama dikamar ini.

"Ahahaha... hyung bibi kepala koki masih saja berusaha mendekatimu rupanya." Pria muda yang tadi dipanggil Woozi ternyata sudah berubah menjadi lelaki 24 tahunan berbadan kecil dan tampan.

Sedangkan, pria tua yang tadi masuk kekamarnya sudah menjadi pria muda yang tampan (dan cantik?). Kenapa penampilan meraka langsung berubah begitu memasuki kamar?

"Diam kau Jihoon, kau tau? aku bahkan tadi ingin segera melepas sihir ilusiku saat dia menyerahkan keranjang makanan ini dan meraba tanganku"

"Aku selalu takjub dengan ilusimu ini hyung. Kalau aku jadi kau, akan aku kuganakan sihir ini untuk memikat banyak orang."

"Untuk apa? Parasku tanpa ilusi juga sudah menarik banyak perhatian. Oh tunggu, kau sudah memasang pelindung kan?"

Mendengar apa yang diucapkan hyungnya barusan membuat Jihoon berdecak, tapi dia memang tak bisa menyangkal paras tampannya.

"Tentu saja, begitu menutup pintu pelindung melodiku aktif. Orang diluar hanya akan mendengar percakapan kita seperti paman dan keponakan biasa, karena melodiku mengubah nada percakapan kita."

"Kerja bagus." Ucap Jisoo sambil merebahkan tubuh dikasurnya.

"Kita sudah cukup lama tinggal disini dan kau terus menanyakannya tiap hari."

"Tak ada salahnya berjaga tiap waktu, kita berada disarang musuh." Mata Jisoo menatap lurus kelangit kamar.

Jisoo dan Jihoon sedang melakukan misi panjang di Laboratorium rahasia milik Raja Eunhyuk. Menggunakan sihir ilusi Jisoo, dia menggunakannya untuk merubah penampilannya dan Jihoon dimata orang lain.

Jisoo menggunakan identitas Joshua yang bekerja sebagai butler khusus untuk para Aphopis. Para Aphopis sendiri yang menunjuknya, karena sebulan bekerja Jisoo menunjukan kecekatan yang melebihi butler lain.

Sedangkan Jihoon, dia memakai identitas sebagai Woozi yang merupakan keponakan Joshua. Dia pekerja sebagai tukang bersih-bersih. Walaupun terkadang dia sering disuruh yang lainnya karena sosok penyamarannya merupakan pemuda bermuka polos berusia belasan.

"Oh iya bagaimana pesan yang kita kirim ke markas?"

Jihoon memberingsutkan dirinya disamping Jisoo. "Mereka sudah mendengarkannya, tinggal menunggu Minghao mengirimkan balasan. Mungkin besok."

"Aku merindukan markas, sudah dua bulan kita tidak pulang karna lembur, banyak pegawai berkurang. Sial, pasti karna rencana penculikan mereka banyak kita gagalkan, jadi mereka mengambil para pegawai untuk kelinci percobaan." Geram Jisoo

Righteousness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang