BAB 32

4.4K 497 52
                                    

---- Beauty In The Dark ----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---- Beauty In The Dark ----

***

Wangyi menyambut kedatangan Wang Yibo dengan tepuk tangan disertai seringaian sinis. 

 Wang Yibo selintas melirik ke arah Xiao Zhan yang tergeletak tak berdaya di atas meja autopsi dengan keadaan terpasung dan dalam kondisi telanjang bulat. Pemandangan itu membuat wajahnya seketika menggelap, matanya memerah. 

Perlahan ia membuka pakaiannya, kemudian berjalan mendekati tempat di mana Xiao Zhan terpasung di atas meja autopsi. Lampu yang temaram memperlihatkan luka menganga di dada mulus Xiao Zhan. Dengan hati-hati ia menutupi tubuh telanjang pria manis itu dengan menggunakan pakaiannya.

Sebelah alis Wangyi naik ke atas ketika mengamati Wang Yibo yang kelewat tenang setelah melihat keadaan Xiao Zhan. "Hee, menarik ...." Ia kembali membetulkan celananya.

"Apa kau ingin bergabung dengan ka---" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Wang Yibo dengan cepat memukul sisi leher Wangyi dengan keras hingga membuatnya melangkah mundur sedikit terhuyung. "Khhh, " desis Wangyi seraya menyeringai puas. Dapat ia rasakan bulu kuduknya berdiri ketika menatap ekspresi mengerikan dari saudara kembarnya. Sontak adrenalinnya berpacu dengan cepat. 

Pisau bedah di tangannya teracung ke depan, menantang Wang Yibo untuk berduel dengannya.

Wang Yibo menatap mata Wangyi dalam-dalam, bak predator yang tengah mengunci korbannya ia melangkah mendekati pria itu. "Seharusnya aku membunuhmu waktu itu."

Seringaian di bibir Wangyi semakin lebar. "So, go ahead, kill me, Yibo," tantangnya.

Tatapan Wang Yibo menajam, kebencian begitu menggebu di dalam hatinya. Api amarah mendidihkan darahnya, keinginan membunuh menguat dalam jiwanya. Peristiwa bertahun-tahun lalu tak sebanding dengan apa yang dilakukan Wangyi pada Xiao Zhannya hari ini. 

Ketika langkah Wang Yibo sudah mendekat, keduanya melayangkan serangan secara bersamaan. Tinju Wang Yibo berhasil mengenai sisi kepala Wangyi. Sedangkan Wangyi berhasil menusuk dada Wang Yibo dengan pisau bedahnya.

Serangan itu membuat keduanya terhempas dan terhuyung ke belakang  bersamaan dengan Wangyi yang mencabut pisau bedahnya dari dada Yibo.

Suara tawa menggelegar terdengar setelah Wangyi menggelengkan kepala akibat pukulan Yibo. Setelah pandangannya fokus, netranya menilik hasil perbuatannya dengan tatapan puas. "Ayo, Yibo. Bukankah kau adalah seorang  petarung, huh? Hihihi." Ia kembali mengarahkan benda tajam itu ke depan.

Wang Yibo menunduk menatap darah yang mengalir dari dadanya yang berlubang bekas tusukan pisau bedah milik Wangyi.

Wangyi kembali menyerang Wang Yibo yang terlihat lengah dengan menghunuskan pisau ke arah jantung. Namun Wang Yibo berhasil menangkap pergelangan tangan Wangyi tepat waktu sebelum mata pisau itu menancap di jantungnya.

Beauty In The Dark (Yizhan) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang