BAB 25

4.6K 591 77
                                    

---- Beauty In The Dark ----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---- Beauty In The Dark ----

***

BRAAAAKKK

Tubuh Taecyeon berjengit kaget ketika Yibo menggebrak meja kerjanya dengan pukulan keras. Luka tembakan di lengannya tiba-tiba saja kembali terasa nyeri. Tubuhnya seolah bereaksi, dan pikiran horor mulai berkelebat di otaknya. Taecyeon ngeri membayangkan kalau tuannya akan menembaknya lagi. Ia segera bergeser sedikit menjauh, karena belum siap mati muda. Meskipun Taecyeon rela mati demi bosnya, tapi kalau mati dengan cara seperti yang ada di dalam pikirannya, rasanya tidak membanggakan.

Setelah mendapatkan informasi dan membaca berkas yang diterima beberapa menit lalu dari Taecyeon Yibo mengamuk. Informasi itu mengabarkan tentang kematian salah satu pimpinan mafia yang diduga menginginkan Zhan. Yibo berusaha menahan diri agar tidak menghancurkan meja kerjanya. Ia mengumpat sambil menyugar rambutnya dengan kasar karena masih dalam keadaan emosi. Informasi tentang pembunuhan yang menimpa salah satu pimpinan mafia itu, memperkuat dugaan tentang adanya campur tangan saudara kembarnya yang sepertinya memang menginginkan Zhan. Ia sangat yakin kalau dalang dari pembunuhan itu adalah Wangyi.

Cepat atau lambat, waktu akan mempertemukan mereka berdua kembali. Dan Yibo sudah siap untuk itu.

Tubuh Taecyeon tiba-tiba merinding saat melihat seringaian kejam di wajah tampan sang bos. Ia tidak bisa membayangkan dua orang psikopat akan saling bertemu. "Ya, Tuhan, apa akan terjadi perang besar-besaran kalau mereka bertemu?" Namun, yang membuat Taecyeon tak percaya adalah Wangyi, saudara kembar bosnya itu ternyata bergerak sendiri, pria itu tidak memiliki satupun anak buah untuk melindungi dirinya. Informasi yang ia dapat pria itu juga seorang dokter yang baik hati dan sangat disayangi oleh rekan kerja serta pasiennya. Tidak ada seorangpun yang tahu siapa sebenarnya dibalik topeng dokter tersebut.

"Tuan Wang, selanjutnya, apa yang akan kita lakukan?" Taecyeon memberanikan diri untuk bertanya.

Yibo melirik sekilas ke arah Taecyeon. "Tidak ada," jawabnya.

Taecyeon mengerjapkan mata, terlihat kebingungan. "A-apa?" Ia melihat seringaian dingin di wajah sang bos, yang berhasil membuatnya bergidik ketakutan.

"Biarkan psikopat sinting itu melakukan apa yang dia suka. Lebih bagus seperti ini, bukan, kita tidak perlu turun tangan secara langsung untuk membunuh para mafia-mafia sialan itu. Ah, Taecyeon, ingatkan aku untuk berterima kasih padanya nanti."

Taecyeon menelan ludah susah payah. Bosnya tidak hanya kejam dan gila, tetapi juga cerdas. Lebih tepatnya licik, koreksinya. "Ba-baik, Tuan."

.

Diruang baca, Zhan sedang asyik membacakan buku cerita untuk Xianxian. Namun, baru beberapa menit saja, putranya sudah mengeluh, "Mommy, Chanchan pocan."

Zhan berhenti bercerita, ia menunduk menatap Xianxian yang duduk di atas pangkuannya. "Kau, kan, bisa bermain dengan paman-paman bodyguard dan Paman Yibo, sayang."

Beauty In The Dark (Yizhan) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang