Peringatan 21+
Xiao Zhan seorang istri beranak satu, harus berurusan dengan seorang Mafia yang bernama Wang Yibo. Dikarenakan suami Zhan berhutang kepada Yibo. Wang Yibo akhirnya membawa Zhan berserta putranya untuk dijadikan pancingan agar suami Zh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--- Beauty In The Dark ---
***
Dengan air mata berlinang Zhan menatap putra satu-satunya, "Mommy janji, kita akan keluar dari sini, sayang, kita akan hidup berdua..."
"Maaf mengganggu rencana manismu, manis. Tapi aku tidak akan membiarkanmu kabur dariku," ucap seseorang dari ambang pintu kamar. . .
Yibo melihat kegelisahan Zhan ketika menatapnya, mata Yibo menyapu tubuh mungil Zhan yang tengah memeluk putranya. "He is mine!" Yibo terkekeh dengan pikirannya yang gila, yang berani mengklaim kalau Zhan adalah miliknya.
Zhan beringsut semakin ketengah ranjang saat melihat Yibo terkekeh, "Ma-mau apa kau?!"
Perlahan Yibo berjalan mendekat, duduk di pinggir ranjang di sebelah Zhan, lalu mencondongkan tubuhnya ke arahnya. Sontak Zhan memalingkan wajahnya.
Yibo menikmati memandang wajah Zhan yang putih bersih dan lembut, bibirnya yang berwarna merah seakan mengundangnya untuk mencoba mengecapnya. Dia semakin mendekat, lantas menyentuh pipi mulus Zhan dengan hidungnya. Yibo menghirup aroma manis yang menguar dari tubuhnya, "Aromamu semakin membuatku gila," gumam Yibo dengan suara berat.
Zhan memejamkan matanya panik, dia takut kalau Yibo akan memperkosanya lagi.
Yibo sempat bingung kenapa dia bisa sampai terobsesi dengan seorang pria, sampai-sampai dia nekat memperkosanya. Banyak gadis cantik dan sexy di luar sana yang mengantri ingin mendapatkan cinta dan tubuhnya, mengapa malah dia menginginkan pria galak sepertinya, ingat PRIA bukan WANITA. "Apakah aku sudah gila? Tapi anehnya aku menikmati kegilaan ini."
Zhan menggeser duduknya semakin merapat ke arah Xianxian, "Ma-mau apa kau ke sini?!"
"Ini kamarku, aku berhak masuk ke sini, manis," bisik Yibo di telinga Zhan.
Zhan mendorong tubuh Yibo menjauh, "Ja-jangan berbisik di telingaku!" pekik Zhan merinding.
"Aku hanya ingin memberitahumu, makan malam sudah siap, apa kau tidak lapar?"
"Aku tidak lap-"
"Krrrukkkk ..."
Wajah Zhan memerah, lalu mengumpat pelan karena malu.
Bibir Yibo berkedut menahan tawa, "Ayo turun, kita makan malam, ini perintah!"
Yibo gemas melihat gerakan Zhan yang terlihat sexy dimatanya, lama-lama dia tidak tahan. Yibo meraih pinggul Zhan lantas menariknya kuat hingga membentur dada bidangnya, "Ouh Fuck dia sangat menggairahkan."
"Apa yang kau lakukan?!" teriak Zhan, tangan mungilnya mencoba melepaskan lengan Yibo yang mengunci tubuhnya.
Tentu saja kekuatan Yibo lebih besar daripada Zhan yang bertubuh kurus, semakin Zhan memberontak. Yibo semakin menginginkannya. Dia memeluk erat tubuh mungilnya, lalu menyurukkan hidungnya ke leher jenjang Zhan, menghirup dalam-dalam aroma manis di sana.
