Peringatan 21+
Xiao Zhan seorang istri beranak satu, harus berurusan dengan seorang Mafia yang bernama Wang Yibo. Dikarenakan suami Zhan berhutang kepada Yibo. Wang Yibo akhirnya membawa Zhan berserta putranya untuk dijadikan pancingan agar suami Zh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---- Beauty In The Dark ----
***
Suara alunan musik klasik mengumandang di dalam ruangan berukuran persegi dan tampak remang-remang. Aroma antiseptik yang begitu kuat menguar di dalam ruangan tersebut.
Di tengah ruangan remang-remang itu ada seseorang yang terbaring di atas meja operasi. Orang itu adalah Xiao Zhan. Ia terbaring lemas dengan kedua tangan dan kaki terikat di kedua sisi.
"Ngh ...."
Di samping meja operasi, seseorang tengah berdiri dengan senyum yang mengembang di bibir, ekspresi dingin dan penuh hawa kematian tercetak di wajah tampannya. "Lekaslah sadar, Sayang."
Pria itu mendekatkan wajahnya ke wajah Zhan, lantas berbisik, "Aku ingin segera menikmati tubuhmu." Suaranya terdengar parau dipenuhi dengan hasrat.
Wangyi memuaskan diri untuk menghirup aroma manis di tubuh Zhan. Menyapukan bibirnya di pipi mulus sebelum menjilat dengan lidahnya.
Apa yang terjadi pada Zhan? Mengapa ia bisa tak sadarkan diri?
Kilas balik satu jam yang lalu, sebelum Wangyi membuat Zhan jatuh pingsan dengan menusukkan sebuah jarum suntik ke punggung pria itu. Dengan sigap ia menangkap tubuh Zhan yang akan meluncur ke bawah. Direngkuhnya tubuh lemas itu lalu mengendus leher jenjangnya. "Mine ...."
.
Ketika itu, Wangyi membawa Zhan ke sebuah rumah di dalam hutan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini rumah siapa, Yibo?"
Wangyi mematikan mesin mobilnya, lalu menoleh ke samping. Memuaskan matanya yang memandangi sosok indah yang duduk di kursi penumpang di sebelahnya. "Rumahku."
Zhan memalingkan wajah dari rumah besar itu ke arah pria tampan yang sedang mengamatinya dengan tatapan asing.
"Rumahmu?"
Wangyi mengangguk.
Zhan kembali memalingkan pandangannya ke arah rumah yang terlihat sepi. "Mmm, kenapa aku tidak tahu kau memiliki rumah di tempat seperti ini."
