27. Ketemu Bunda

623 30 12
                                    

Pencet bintang dulu dong 🌟

"Bun, Lingga mau kenalin. Kaina. Orang yang pernah Lingga ceritain sama bunda."

Happy reading 🔥

Berkali-kali Kaina mengontak atik kalkulator di depannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berkali-kali Kaina mengontak atik kalkulator di depannya. Berusaha mendapatkan jawaban dari soal matematika yang sedang dia kerjakan.

"Jawabannya gak ketemu!" rengeknya pada teman yang duduk di sebelahnya.

"Masa sih?" Vera mengalihkan pandangannya pada Kaina.

Hari ini, Kaina di sibukkan dengan tugas kelompok matematika yang harus selesai besok.

"Kayaknya gua yang gak tau deh."

Kaina udah bilang kan, dia itu tolol kalo soal matematika. Bisa gak pelajaran matematika lenyap dari muka bumi? Plisss.

"Coba usaha dulu." ucap Vera meyakinkan.

Gadis itu menggeser duduknya ke samping Kaina. Bertujuan agar lebih mudah untuk mengajarinya.

Untung saja Kaina kebagian satu kelompok dengan salah satu siswi yang bisa di bilang cukup mampu dalam pelajaran matematika. Atau kalau tidak, say hai to nilai C.

"Coba ikutin ini. Tinggal ubah angkanya." ucap Vera. Gadis itu menyerahkan selembar kertas yang berisi cara mengerjakan soal seperti yang Kaina kerjakan saat ini.

"Aku coba dulu. Nanti kamu koreksi ya, takut ada yang salah." ucap Kaina yang langsung mendapatkan anggukan dari Vera.

Kaina langsung kembali mencoba mengerjakannya kembali, mengikuti rumus yang di berikan oleh Vera. Gadis itu mencoba fokus pada apa yang sekarang ada di hadapannya. Sedangkan Vera juga mengerjakan bagiannya.

Selang beberapa menit akhirnya Kaina selesai. Gadis itu langsung menyerahkannya hasil kerjanya pada Vera.

"Udah bener kok." ucap Vera, mengomentari.

"Ahh, akhirnya!" Kaina langsung bernafas lega setelah mendengar ucapan Vera.

"Gampang kan."

"Gampang karena tadi kamu langsung kasi contoh. Kalo enggak, gak akan bisa." ucap Kaina. "Terus yang mau ngetik siapa?"

"Aku aja. Biar ada kerjaan di rumah."

"Okey. Tunggu di sini bentar ya. Aku turun dulu." Kaina bangkit, kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.

Vera langsung membereskan barang-barangnya. Kemudian merebahkan dirinya di atas kasur Kaina. Duduk lesehan tanpa bersandar selama kurang lebih satu setengah jam membuat pinggang Vera sedikit sakit. Maklum remaja jompo.

Tring... tring....tring...

Suara nada dering dari ponsel Kaina yang kebetulan ada di nakas tepat di samping Vera yang sedang merebahkan dirinya.
Vera tetap diam, mengabaikan dering ponsel Kaina. Mungkin sebentar lagi Kaina sudah datang. Jadi, biarkan saja.

LinggaWhere stories live. Discover now