Lingga

23. Bella

Pencet dulu bintangnya yok, gak dipungut biaya lohh🌟

Happy reading 🔥

Keadaan di dalam mobil hanya di hiasi oleh suara Karin yang bercerita kegiatan di sekolahnya kepada Lingga. Dan Lingga, laki-laki itu terus merespon setiap ucapan dari Karin.

"Kucingnya mau beli warna apa?" tanya Lingga entah kepada siapa.

"Abu-abu bagus." jawab Kaina. Karena sejak tadi dia hanya mendengarkan Karin dan Lingga, tidak masalah kan untuk dirinya ikut menjawab walau sekali.

"Putih." jawab Karin.

"Oke, putih ya." Lingga hanya merespon jawaban Karin, tidak dengan ucapan Kaina.

"Aku bilang abu-abu loh." protes Kaina yang merasa tidak di dengarkan.

"Iya aku denger. Tapi kan yang minta kucing Karin." jawab Lingga melemparkan senyum manis kepada Kaina.

"Ya."

Selang beberapa menit akhirnya mobil Lingga berhenti di salah satu pet shop yang memang cukup terkenal. Kaina sering mendengar teman-temannya membeli hewan peliharaan mereka disini.

Setelah memarkirkan mobil, Lingga lebih dulu keluar dari mobil. Dalam pemikiran Kaina Lingga akan membukakan pintu untuknya, ternyata malah membukakan pintu untuk Karin.

"Oke. Kaina buka sendiri." ucap Kaina pada dirinya sendiri. Kemudian membuka pintu mobil dan turun.

"Loh, baru mau dibukain." tegur Lingga.

"Gausah. Bisa sendiri." jawab Kaina dan langsung masuk ke dalam pet shop mendahului Karin dan Lingga.

"Selamat datang di Golden pet shop. Ada yang bisa di bantu?" begitu Kaina masuk, salah satu penjaga toko langsung menyambut Kaina.

"Bisa liat koleksi kucing di sini kak?" tanya Kaina, yang langsung di angguki oleh pelayan tersebut.

"Mau memelihara kucing?" tanya seorang wanita yang baru keluar dari dalam.

"Iya." jawab Lingga yang berada di belakang Kaina.

"Perkenalkan saya, Raisa pemilik pet shop ini." wanita itu menjulurkan tangan di hadapan Kaina dan langsung di balas oleh Kaina. Begitupun kepada Lingga.

"Mari." Raisa langsung memimpin Kaina, Lingga dan Karin masuk ke dalam pet shop. Dimana bermacam-macam jenis kucing berada di dalam kandang mereka.