17 : Where Bastian?

198 66 75
                                    

"Kita bersatu untuk kebahagiaan saudara kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita bersatu untuk kebahagiaan saudara kita."


---✧۝✧---

Dua insan itu nampak tengah terduduk di kursi cafe minimalis yang terlihat aesthetic, aroma avocado coffe yang begitu mendominasi membuat siapapun yang mencium aroma milik minuman tersebut pasti akan langsung ingin mencobanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua insan itu nampak tengah terduduk di kursi cafe minimalis yang terlihat aesthetic, aroma avocado coffe yang begitu mendominasi membuat siapapun yang mencium aroma milik minuman tersebut pasti akan langsung ingin mencobanya.

Dan coffe tersebut adalah milik Tasya dan Elandra.

Cangkir kopi yang masih mengepulkan asap juga pancake strawberry itu tersimpan di atas meja stainless dua insan tersebut. Dan Elandra akan sesekali memakan pancake nya padahal satu orang lagi belum datang.

Berbeda dengan Tasya yang sedari tadi mengabaikan makanan miliknya hingga hampir mendingin, gadis itu nampak sibuk dengan ponselnya dan sesekali alisnya berkedut seperti menahan kekesalan.

"Ishhh dia kenapa lama banget sih bales chat-nya?!!" kesalnya sambil mengacak rambutnya.

"Na kenapa sih?" Elandra yang mulai frustrasi dengan Tasya yang sedari-tadi misuh-misuh pun akhirnya bertanya.

"Reno lama banget bales chat nya!!!" Anak itu memekik tertahan.

Elandra membuang napas pendek, "maklum, namanya juga cowok."

"Cih!" Tasya berdecih sambil membuang muka nya.

Elandra tertawa kecil, "cepetan makan tuh makanan kamu, nanti keburu dingin, sekarang cuaca lumayan dingin, gak enak kalo gak anget-anget makanannya," ceramah Elandra, membuat Tasya langsung menyambar garpu yang ada di samping piring berisi pancake tersebut, kemudian melahap pancake itu sedikit demi sedikit dengan wajah cemberut.

Elandra tersenyum, dia nampak sangat gemas dengan gadis yang di depannya ini, rasanya ingin sekali mengacak rambutnya juga mencubit pipi nya juga hidungnya hingga memerah.

OSIS Ghost : Endless Betrayal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang