31: Bad Daddy

128 33 81
                                    

"Aku hanyalah orang yang menyimpan bukti yang sudah tidak berguna lagi

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Aku hanyalah orang yang menyimpan bukti yang sudah tidak berguna lagi."

---✧۝✧---

"Bas, apa yang udah lo lakuin?! Kenapa lo malah bunuh Ayahnya Shano?" sentak Alvaro dengan tatapan tak suka ke arah Bastian yang nampak memalingkan wajahnya sedari tadi

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Bas, apa yang udah lo lakuin?! Kenapa lo malah bunuh Ayahnya Shano?" sentak Alvaro dengan tatapan tak suka ke arah Bastian yang nampak memalingkan wajahnya sedari tadi.

Alvaro membawa Bastian ke tempat yang lumayan sepi setelah ketahuan dia membunuh ayah dari Shano dan hampir membunuh Shano juga.

"Jadi, selama ini, ini adalah alasan lo menghilang? Lo punya rencana sendiri dengan cara mau bunuh orang seenaknya?!"

"Kita belum punya bukti lebih jelas, Bastian. Lo jangan bertindak sendiri dan gegabah kayak tadi! Jangan memperbesar masalah---"

"Semuanya terlalu bertele-tele Alvaro, udah jelas-jelas Si Shano sama bapaknya itu adalah pelaku yang udah bunuh kita selama ini!" hardik Bastian nampak menatap Alvaro dengan nyalang, tatapan yang tak pernah Alvaro lihat sebelumnya.

Alvaro menggeleng kukuh, dia betul-betul tak habis pikir dengan sahabatnya yang berubah drastis, "lo tau darimana semua itu, Bas?! Lo punya bukti hah??"

Bastian mengepalkan tangannya hingga urat-urat tangannya menonjol, kemudian menyambar kerah kemeja Alvaro, "makanya kerjaan lo itu jangan cuman mengandalkan Tasya, Tasya, dan Tasya, Jadi lo gak tau apa-apa. Lo jahat, Al. Lo tega sama cewek lo sendiri di suruh berjuang demi keadilan lo, lo bego! Seharusnya lo juga ikut mencari tau, jangan cuman taunya menye-menye gak jelas sama Si Tasya."

Bastian berdecih, "bisa-bisanya Tasya gak ilfeel sama sifat asli lo itu!" Laki-laki itu melepas cengkeraman tangannya pada kerah kemeja Alvaro dengan kasar sehingga Alvaro mundur beberapa langkah di buatnya.

"Apa lo bilang?! Gue mengandalkan cewek gue?! Dia sendiri yang mau, dia sendiri yang bersikukuh, gue gak mau mengatur-atur dia, melarang kemauan dia, gue ikut apa kata dia, apa yang dia mau. Lo bilang gue tega? Gue gak tega sebenernya, lo mana tau gue gimana, Bas!!" balas Alvaro membentak.

OSIS Ghost : Endless Betrayal Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum