[Friendship of Na-Cl]
Terselimuti rasa gengsi yang begitu besar bisa membawa ke ujung penyesalan.
Itu semua terbukti pada Alvaro yang selalu takut dan gengsi untuk mengungkapkan cintanya pada gadis yang ia cintai sejak pertama kali bertemu.
Ia selal...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Karena sesungguhnya yang terdekat adalah yang jahat."
----Bastian Revounger.
---✧✧---
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"APA? JADI PENCULIK ITU?!"
Sialan!
Sherina melototkan matanya hingga nyaris keluar dari tempatnya mendengar cerita dari Kayla dan Angga saat semalam Alvaro bertemu dengan penculik itu. Bahkan ia sampai lupa meminimalisir suara teriakannya yang bisa saja akan berdampak besar.
"Bisa gak sih lo gak berisik?" omel Keysa sambil menutup telinganya yang berdengung karena teriakan Sherina yang seperti toa masjid.
"Tau, nanti kedengeran orangnya mampus!" timpal Rafael, Sherina pun menggaruk kulit kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal, jujur dia merasa tak enak dan menyesal berteriak kencang seperti tadi, tanpa memperdulikan sekitarnya, tapi mau bagaimana? Namanya orang terkejut, kan?
Kalau dia tidak di sekolah sih boleh saja berteriak sekencang speaker hajatan atau bahkan sampai terdengar ke dunia lain juga.
Lah ini? Dia ada di ruang OSIS, dekat sekali dimana Sang Penjaga Sekolah itu selalu beristirahat setelah bekerja. Yaitu di ruang siaran tepat bersampingan dengan ruang OSIS.
Tapi mereka masih beruntung, karena ruang OSIS itu kedap suara, siapapun yang berteriak di dalam tak akan terdengar keluar. Entahlah, ruangan ini di bangun oleh apa sampai suara sekencang itu tak terdengar keluar ruangan.
"Tapi, masih belum terungkap. Ingat kita gak ada bukti, dan Alvaro juga hanya memungkinkan pak Danu pelakunya," terang Lia.
"Gue yakin Alvaro salah liat, setahu kita pak Danu itu orangnya baik, ramah, humoris, pokoknya gak ada sisi kejahatannya," pungkas Sherina mencoba berpikir positif.
