29 : Wrong Point Of View

144 34 86
                                    

"Jalani saja, walaupun rumit

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Jalani saja, walaupun rumit."

---✧۝✧---

Haikal keluar dari mobil ketika sudah sampai di parkiran rumah sakit

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Haikal keluar dari mobil ketika sudah sampai di parkiran rumah sakit. Hari ini katanya Lia sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit karena keadaannya sudah membaik dan mulai bisa berdiri, lelaki itu pun mulai melangkah kan kaki nya untuk masuk ke dalam gedung rumah sakit itu.

Dia berjalan di koridor rumah sakit dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku, disaat tengah berjalan dan memandangi beberapa pasien yang sedang lewat dia tersentak kecil ketika ada yang berteriak memanggilnya.

"Haikal!!"

Lelaki itu terkesiap, kemudian menatap lurus ke depan, mendapati gadisnya yang tersenyum sumringah di atas kursi roda yang tengah di dorong oleh Sang ibu kemudian gadis itu merentangkan tangannya.

Haikal pun berlari kecil menghampiri kekasihnya itu, ibu dari Lia itu pun berhenti mendorong kursi roda putrinya ketika sadar akan kedatangan Haikal.

Haikal memeluk tubuh ringkih itu dengan erat, bagai tak bertemu berhari-hari. Sama dengan Lia yang memeluk lelaki itu dengan seerat-eratnya karena jujur dia merindukan kehadiran lelaki itu yang sudah lama tak datang menjenguknya hingga dia pulang.

Sementara ibu dari Lia itu hanya tersenyum tipis ketika melihat dua bocah yang saling berpelukan itu.

"Kamu kemana aja sih, Kal." ucap Lia di dalam pelukan Haikal.

"Maaf ya, sayang. Aku ada banyak urusan akhir-akhir ini," ucapnya kemudian mengurai pelukannya dengan gadis itu.

Kemudian Haikal menegakkan tubuhnya, menatap ibu dari kekasihnya itu sambil tersenyum manis, "barang-barangnya Lia biar Aa aja yang bawa, Mah. Ngomong-ngomong, mobilnya udah siap di parkiran."

"Oh, Aa bawa mobil? Aa yang nyetir, kah?"

"Iya, Mah. Aku yang nyetir, tenang aja gak bakal salto kok mobilnya." Haikal tertawa sambil mengambil alih tas lumayan besar yang ada di pegangan ibunya Lia itu.

OSIS Ghost : Endless Betrayal Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin