19 : Can't Hurt

173 56 81
                                    

"Jangan memandang remeh seseorang, karena bisa saja ada sesuatu yang membuatmu tak bisa berkata-kata ketika melihat dia yang sebenarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan memandang remeh seseorang, karena bisa saja ada sesuatu yang membuatmu tak bisa berkata-kata ketika melihat dia yang sebenarnya."

---Kieshano Jonathan Marveliano

---✧۝✧---

"SHERINA!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"SHERINA!"

"EH AYAM!!"

"Perasaan gue setan deh bukan ayam."

Gadis itu berdiri dari duduknya sembari memegangi dadanya, berjaga-jaga takut jantungnya tiba-tiba melompat keluar.

"Yeuuuu dasar Setan! Bisa gak? Ketuk pintu dulu! Jangan main langsung teriak kek tadi, mana tiba-tiba nyentul di situ aja! Pas masih jadi manusia pas udah jadi hantu sama aja lo suka bikin orang jantungan!" omel Sherina menggebu-gebu setelah dibuat terperanjat oleh Alvaro yang tiba-tiba berdiri disampingnya entah sejak kapan, kemudian berteriak dengan nada panik membuat Sherina terkejut setengah mati dan nyaris melempar ponsel yang ada pada genggamannya.

"Bukan waktunya ngomel-ngomel deh!!"

Sherina membuang napas pendek, kemudian duduk kembali pada kursinya, kursi khususnya yang ada di ruang OSIS, "ya lagian kebiasaan," gerutunya sambil kembali menatap ponselnya.

"Hah? Dateng-dateng panik, ada apaan?" tanya Sherina terlihat santai.

"Lo selama ini bener-bener gak tau?" tanya Alvaro sedikit terdengar meremehkan, Sherina pun mengernyitkan dahinya karena tak mengerti kenapa Alvaro tiba-tiba berkata seperti itu.

"Apasih, cepetan ngomong! Lo belum ngomong gue mana tau apa maksud lo."

Alvaro tertawa remeh kemudian bersedekap dada, "Ketos macam apa lo---"

"Lo kalo mau maki-maki gue minggat aja deh! Gue juga manusia bukan Tuhan yang tau semuanya!" potong Sherina cepat, membuat Alvaro langsung menggantung kalimatnya.

OSIS Ghost : Endless Betrayal Where stories live. Discover now