21 : Poems About Planes

177 51 83
                                    

"Dalam waktu singkat kita pernah bertemu, dan ternyata mengundang waktu yang lama untuk aku ingin menemukanmu kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dalam waktu singkat kita pernah bertemu, dan ternyata mengundang waktu yang lama untuk aku ingin menemukanmu kembali."

"Namun ternyata, waktu itu telah habis karena kamu telah pergi dan tak akan kembali."

---✧۝✧---

Lelaki bersurai kecoklatan dengan setelan turtleneck warna hitam yang di balut jaket kulit berwarna coklat gelap itu nampak berlari-larian sambil menarik kopernya di lobi bandara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lelaki bersurai kecoklatan dengan setelan turtleneck warna hitam yang di balut jaket kulit berwarna coklat gelap itu nampak berlari-larian sambil menarik kopernya di lobi bandara.

Drrt drtt drrt

Saat tengah berlari-larian, ponsel yang dia simpan di saku celananya itu bergetar menandakan ada yang menelponnya. Lelaki itu pun berdecak kesal, sebenarnya dia sedang buru-buru karena sebentar lagi pesawat yang akan ia tumpangi hendak take off. Makanya dia berlari-larian seperti itu barusan.

Dengan terpaksa dia pun menghentikan langkah nya karena ponselnya itu terus-menerus bergetar.

Dia merogoh satu-persatu saku celananya dengan tergesa-gesa, sampai-sampai dia malah merogoh saku yang ada dompetnya dulu karena saking buru-burunya. Sehingga tanpa di sadari dompetnya terjatuh.

"Ni Hao? Iya, aku hendak flight sebentar lagi, ku mohon bersabar."

"..."

"Iya iya aku tau ini salahku karena aku lupa jadwal, ku mohon bersabarlah.."

Setelah mengangkat telepon, lelaki itu kembali menarik kopernya dan berlari lagi sambil terus berbicara meski sedikit kesusahan, karena Si penelepon yang terus memotong kalimatnya di saat dia hendak buka suara.

Dua orang anak kembar yang kebetulan tengah duduk di sebuah kursi sambil memakan es krim itu tersadar kalau dompet seorang lelaki yang nampak kerepotan dihadapan mereka itu terjatuh.

OSIS Ghost : Endless Betrayal Where stories live. Discover now