09 : He's Here!

214 93 83
                                    

Halo, apa kabar kalian?

Mau tau kalian ship siapa di sini?

Kalau aku sihh shipper nya Rafael Keysa, hehew.

📌Sebelum baca utamakan vote sama komen dulu ya😸

---✧۝✧---

"Kak kita pulang dulu ya, makasih udah nganter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak kita pulang dulu ya, makasih udah nganter."

"Makasih juga udah di bayarin ya kak."

Tasya mengangguk-anggukan kepalanya seraya tersenyum simpul ke arah dua adik kelasnya itu, "iya sama-sama, sekarang kalian turun dan langsung pulang ya, jangan keluyuran dulu udah malem."

Mereka berdua mengangguk seraya tersenyum tipis, kemudian turun dari mobil.

Hana menurunkan kaca jendela mobil kemudian melambaikan tangannya, "hati-hati ya."

"Iya kak, sekali lagi makasih udah nganter," ucap Kayla ikut melambaikan tangannya, Hana tersenyum kemudian kembali menutup kaca mobilnya.

"Lanjut jalan, pak." titah Tasya.

"Sampai ke titik antar, kak?"

"Iya, cepat ya pak, ini sudah malam."

Supir taksi itu mengangguk kemudian kembali melajukan mobilnya.

Kayla dan Angga masih setia berdiri ditempatnya sampai taksi yang di tumpangi Tasya dan Hana menjauh dari hadapan mereka.

Hening, Sepi, Sunyi di kampung tempat mereka tinggal, hanya beberapa makhluk tak kasat mata yang tengah berdiri memerhatikan mereka dari tepi jalan bahkan samping mereka, tenang saja semuanya tak mengganggu hanya sekedar memerhatikan saja. Lagipun Kayla dan Angga sudah terbiasa dengan semua ini.

Namun ada keanehan, semua warga yang ada di kampung ini biasanya masih berlalu lalang di area jalanan sini, namun kali ini tak ada satu pun yang lewat bahkan kendaraan bermotor sekalipun.

Kayla dan Angga bagai masuk ke Hutan yang di setiap sudutnya bukan pepohonan tapi rumah-rumah kosong dan gelap seperti tak ada yang menempatinya.

Berkali-kali Angga melirik jam di tangannya, apa sekarang sudah tengah malam atau masih sekitar pukul sembilan?

Setelah di lirik arloji nya itu.. sial! Tak sesuai ekspektasi nya.

Belum tengah malam, bahkan jarum jam nya belum menunjukkan ke angka sembilan, melainkan masih pukul delapan kurang seperempat.

Tapi, kenapa suasananya seperti sudah pukul dua belas malam begini? Ada yang tidak beres.

OSIS Ghost : Endless Betrayal Where stories live. Discover now