37 : Increased Complexity

141 25 188
                                    

Lelaki bersurai coklat gelap dengan setelan tidur berwarna biru tua nya itu nampak merentangkan otot-otot tangannya, ia baru terbangun dari tidur setelah kenyang bermimpi indah semalaman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lelaki bersurai coklat gelap dengan setelan tidur berwarna biru tua nya itu nampak merentangkan otot-otot tangannya, ia baru terbangun dari tidur setelah kenyang bermimpi indah semalaman.

Ia mengucek matanya yang sedikit gatal, kemudian melakukan rutinitas setelah bangun tidur, yaitu melamun.

Beralih Ia menatap kosong ke arah depan, rasanya disaat saat dia melamun dia merasa seperti ada yang dia lupakan semalam karena ketiduran, "semalem ada janji apa ya...?"

Suara serak itu menyeruak, khas sekali seperti suara-suara orang yang baru bangun tidur, kemudian anak laki-laki itu menatap sekelilingnya dengan matanya yang bengkak dan masih terlihat mengantuk itu.

"Oh iya lupa ke basecamp.."

Elandra mengusap wajahnya dengan kedua tangan, kemudian anak itu membenarkan rambutnya yang berantakan macam sarang burung.

"Kenapa harus ketiduran sih..." gerutunya sedikit kesal dengan kebodohannya sendiri, kemudian mengacak rambutnya, dan kembali menidurkan tubuhnya ke kasur sedikit kasar.

Singkatnya, anak itu takut terkena amukan dari Reno.

Elandra kembali melamun, menatap langit-langit kamar karena kembali merasa janggal dengan sesuatu, dia masih merasa ada suatu hal yang dia lewatkan karena ketiduran.

"Eh, Alvaro katanya mau ngajak ngobrol, ya?" anak itu bermonolog lagi, kemudian kembali mendudukkan diri dan turun dari ranjang untuk mencari seseorang yang memenuhi isi kepalanya secara tiba-tiba.

Elandra keluar dari kamarnya, kemudian menuruni tangga sambil sesekali berteriak memanggil nama Alvaro berkali-kali namun nihil tak ada sahutan sama sekali.

Rumahnya sepi, tak ada siapapun, dan terlihat sudah siang, sepertinya Elandra bangun kesiangan.

"Varo?? Al??!" suaranya sedikit terdengar menggema, selain Sang empu yang tak menjawab tak ada lagi siapapun yang bantu menyahut.

"Pada kemana dah?" anak itu menggaruk kepalanya yang tak gatal, kemudian lanjut berjalan menuju ruang tengah setelah menuruni tangga sambil terus menggaruk-garuk kepalanya seperti orang bingung.

"Nyariin gue?"

"Ayam!"

Elandra terperanjat ketika mendengar suara familiar yang dia cari-cari sedari tadi yang secara tiba-tiba saja terdengar, membuatnya terkejut setengah mati dan hampir saja mengumpat.

Anak itu berbalik, ada Alvaro berdiri di belakangnya dengan wajah tak berdosa,
Padahal tadi dia sudah menelisik setiap sudut dari tangga tak ada satu orang pun yang berdiri di lantai satu rumahnya selain dirinya.

Ah, dia lupa sekarang kembarannya itu kan hantu yang bisa muncul kapan saja dan dimana saja.

Sialan, Elandra langsung merinding.

OSIS Ghost : Endless Betrayal Where stories live. Discover now