23. Kenangan Terindah

769 142 38
                                    

Dahi Victory berkeringat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dahi Victory berkeringat. Telapak tangannya gatal karena terus meremas begitu erat. Ia tidak tahu bagaimana dan kapan tapi waktu sepertinya berjalan sangat cepat. Victory ingat ia merencanakan pernikahan dalam rentang waktu hanya empat minggu.

Sehingga dipastikan waktunya tidak cukup. Tetapi Victory dan Jennie ingin itu segera terjadi tanpa mengungkit fakta bahwa mereka akan menikah begitu cepat karena kesehatan Jennie yang menurun. Mereka berdua tahu itulah alasan Victory dengan cepat melamar Jennie, dengan harapan Jennie menyelesaikan hal nomor satu dalam daftarnya sebelum... Ia pergi.

Victory senang karena ia yang mewujudkan mimpi itu. Tetapi saat dirinya sudah berdiri di altar, jantungnya berdetak kencang dan buku-buku jarinya memutih. Victory sepertinya tidak bisa memikirkan hal lain selain merasakan betapa gugupnya ia.

Pikirannya berpacu dan Victory tidak bisa menahan diri untuk berpikir bahwa ia akan melakukan hal yang buruk. Jennie mungkin akan lari dan tidak pernah ingin melihatnya lagi. Tetapi Victory mencoba untuk membuang segala pikiran negatifnya dan mencoba memikirkan hal yang baik. Mungkin tentang betapa cantik tunangannya saat gadis itu berjalan menyusuri altar. Atau tentang ke mana dirinya akan membawa Jennie berbulan madu, bahkan Victory tidak memberi tahu Jennie karena ia ingin itu menjadi istimewa.

Victory berpikir begitu keras sehingga ia tidak menyadari pintu sudah terbuka. Terdengar suara napas di seluruh ruangan. Victory mendongak dan rasanya hatinya ingin keluar dari sangkarnya hanya untuk berlari menuju Jennie dan melompat tepat ke milik gadis itu. Hati Jennie menciptakan ruang tersendiri untuk Victory.

John memeluk lengan Jennie yang sangat gugup. Matanya menunduk sampai ia menyadari ini adalah hari pernikahannya. Setidaknya ia harus memberanikan diri untuk melihat orang-orang yang hadir atau bahkan mungkin calon suaminya yang menawan. Ketika ia mendongak, matanya menangkap mata Victory dan rasanya seolah-olah jantung mereka adalah satu-satunya yang berdetak di ruangan ini.

Jennie tersenyum pada Victory dan Victory menelan ludah sebelum balas tersenyum. Jennie melihat ke arah kerumunan lalu memberikan senyum ramahnya kepada semua orang.

Madelline, Jimmy, bahkan Jack dan Nathan tersenyum pada Jennie saat ia berjalan. Naomi tidak dapat berhadir karena meskipun ia meminta maaf kepada Jennie dan Victory, ia masih merasa sakit sekali melihat mereka bersama.

Naomi tidak tahu kapan ia akan melupakannya tetapi ia tahu suatu hari nanti ia akan melakukannya. Naomi membutuhkan waktu. Naomi memang tidak hadir tetapi ia mengirimkan harapan terbaiknya dengan caranya sendiri. Victory bisa hidup bahagia dengan Jennie tanpa ia. Naomi hanya merasa ia tidak bisa melihatnya secara langsung bahwa Victory benar-benar sudah menemukan pilihannya dan itu bukan ia.

Rambut Jennie terurai dan sedikit ikal pada bagian bawahnya. Gaun panjang putih yang indah itu cocok dengan jas hitam milik Victory. Semua yang Victory pikirkan saat Jennie berjalan menyusuri altar adalah 'Bagaimana aku bisa seberuntung itu' dan 'Aku sangat mencintaimu'. Kata itu terus terputar di otak Victory sekarang.

[✔️] MetanoiaWhere stories live. Discover now