18. Dansa

668 142 33
                                    

Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca

Happy reading yall!


Victory menjelajah tangannya ke dalam saku sambil berjalan ke ruang tamu. Ia melihat ibunya duduk di sofa dengan sebuah buku di tangan serta kacamata bertengger di wajahnya, ibunya sedang membaca. Victory berhenti di depannya dan Madelline menatap putranya begitu ia sampai di bagian yang bagus dari buku itu untuk berhenti. Victory sedikit gugup untuk apa yang akan ia tanyakan tetapi ia perlu belajar. Ia harus.

Ketika ia melihat ke atas, ia berbicara. "Ibu... Uhm.. Bisakah kau membantuku?" Victory mempertanyakan sambil menggigit bibir bawahnya. Ia mengangguk.

"Tentu saja, sayang. Apa yang bisa kubantu?" tanya Madelline.

"Bisakah Ibu... Ajari aku berdansa?" Victory bertanya dengan cepat.

Madelline tahu bahwa Victory tidak bisa berdansa. Bahkan, ia tahu bahwa Victory membencinya. Tetapi di sini putranya memintanya untuk mengajari caranya. Benar-benar di luar dugaan. Saat itulah Madelline menyadari bahwa putranya sebenarnya sedang jatuh cinta. Ia sudah tahu tetapi tidak ingin terlalu memikirkannya dan akhirnya salah.

Tetapi ini. Permintaan sederhana ini baru saja menegaskan bahwa anak laki-lakinya, yah, dia tidak—begitu kecil lagi tetapi, anak laki-lakinya sedang jatuh cinta sehingga ia menganggukkan kepalanya dengan senyum cerah seperti senyum Victory.

Jadi mereka berdansa pelan. Berlatih dan berlatih. Dengan sedikit dedikasi dan perhatian. Juga sepasang kaki yang sakit di pihak Madelline, dan banyak permintaan maaf dari pihak Victory. Tetapi pemuda itu mulai memahaminya.

***

Jennie senang dan bahagia karena ia tahu Victory tidak terlalu suka berdansa di sini tetapi ia menunjukkan gerakan baru kepadanya. Jennie pikir itu agak lucu bagaimana Victory memutarnya.

Victory akan menarik Jennie ke arahnya dan memeluknya erat-erat membuatnya merasa aman sambil membisikkan betapa cantik gadis itu di telinganya. Jennie akan tersipu dan tersenyum lebar.

 Jennie akan tersipu dan tersenyum lebar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✔️] MetanoiaWhere stories live. Discover now