14. Nomor Satu

729 149 51
                                    

Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca

Happy reading yall!

Victory keluar dari mobil dan berlari ke sisi lain untuk membantu Jennie keluar. Jennie sebenarnya sangat mampu sendiri, tetapi Victory hanya ingin memperlakukan Jennie dengan cara yang seharusnya.

Jennie meraih tangan Victory dan mereka berjalan ke pintu masuk sekolah bersama. Victory mulai menjemput Jennie dari rumahnya, supaya mereka bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Mereka akan segera lulus dan mungkin kuliah di universitas yang berbeda. Jadi Victory ingin menghabiskan setiap detik dengan Jennie sebisa dan sesering mungkin.

Victory mendongak dan melihat mantan teman-temannya. Matanya menangkap mata Jack dan ia menarik Jennie lebih dekat dengan refleks. Ia harus melindungi Jennie dan ingin Jennie merasa aman dengan dirinya. Karena Victory tahu, dulu ia tidak bersikap baik kepada Jennie, namun sekarang Victory bahkan rela mati untuk bisa menebus kesalahannnya pada Jennie.

Jack memutar matanya dan mendorong Louisa darinya dengan kesal. Ia sangat kesal pada Victory karena melakukan hal tersebut. Jack berpikir ia tidak akan pernah memaafkannya untuk itu.

Victory memalingkan muka dari sekelompok orang yang dulunya adalah temannya dan membawa Jennie masuk ke dalam sekolah.

***

John berada di kompor dengan putus asa sambil mencampurkan tehnya. Ia melirik jam tangannya dengan tidak sabar. Dimana Jennie? Putrinya harusnya berada di sini sekarang.

Sedangkan ditempat lain Jennie dan Victory mengobrol tentang semua hal. Victory tidak bisa menghilangkan seringai bodoh dari wajahnya. Matanya berbinar saat memberi tahu Jennie tentang karya seninya baru-baru ini.

Jennie mendengarkan Victory karena tanpa ia ketahui Victory adalah seorang fanatik seni yang besar. Ia tidak pernah tahu betapa Victory suka menggambar. Yang membuktikan poin bahwa 'Don't judge a book by its cover'.

Jennie tidak terlalu terkejut ketika mencoba mengenal Victory, kepribadiannya menggambarkan seni yang tinggi. Victory telah membawanya ke tempat persembunyian kecilnya dan menunjukkan padanya karya-karya milik pemuda itu yang tak terhitung jumlahnya.

Victory senang bisa menunjukkan ini kepada Jennie karena ia tidak pernah menunjukkan kepada siapa pun selain ibunya dan Jimmy. Jack bahkan tidak mengetahuinya. Semua lukisannya begitu spesial dan pribadi baginya. Jennie bersikeras bahwa Victory harus menunjukkan kepada dunia tentang seninya karena itu sangat indah dan kreatif juga penuh bakat.

Setelah selesai, Victory mengantar Jennie pulang. Kemudian ia berhenti di depan rumah Jennie dan Victory mendekat ke arah Jennie untuk memberikan ciuman selamat tinggal. Victory mencoba memperdalamnya tetapi keinginannya terhenti karena pintu yang tiba-tiba terbuka.

[✔️] MetanoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang