7. Mengacaukan

740 156 39
                                    

Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca

Happy reading yall!

"Ya ampun, lihatlah! Ini yang kusukai di awal musim semi. Di mana kaki mereka bersembunyi sepanjang musim dingin?" kata Jimmy mencengkeram jantungnya sambil menatap kaki Sophia Smith.

Mereka semua berdiri di lorong. Victory dan Louisa bersandar di loker, Jack menahan Jimmy agar tidak menyerang kaki gadis itu. Nathan dan Naomi sedang memperhatikan.

"Sophia? Dia sampah." kata Louisa. Mereka semua tertawa. "Wow, bukankan dia adalah Virgin Mary." canda Louisa. 

Victory mendongak dan melihat Jennie berjalan ke arahnya. Ia hampir mengatakan 'hai' tetapi berhasil berhenti sebelum benar melakukannya. Ia sedang berada di depan umum dan teman-temannya ada di sini. Victory tidak suka dengan apa yang dikatakan Louisa tentang Jennie, tetapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Teruslah berjalan dan semuanya akan baik-baik saja, Jennie. Pikir Victory.

Tapi tentu saja gadis itu tidak hanya terus berjalan dan melewatinya. Victory memperhatikan bahwa Jennie tidak memakai sepatu pantofel yang biasa ia gunakan. Jennie memakai sepasang sepatu sandal.

"Hai Cedric, apa kau akan menemuiku sepulang sekolah nanti?" Jennie tersenyum pada Victory.

Jennie menganggap pemuda itu sebagai teman sejak ia membantu pemuda itu, saat Victory datang ke rumahnya dan mereka akur. Tetapi ternyata Jennie salah menilai.

"Dalam mimpimu." ucap Victory menyeringai. Kata-kata itu terasa sangat jahat. Ia benci harus melakukan itu pada Jennie. Tapi ia tidak bisa mempertaruhkan reputasinya, apalagi di depan teman-temannya.

Teman-teman Victory mulai terkekeh. Tapi Jennie hanya menganggukkan kepalanya. Ia memutuskan untuk pergi begitu saja sebelum Victory dapat mengatakan kata-kata yang menyakitkan lagi. Jadi ia pergi, tetapi Jack tiba-tiba menjulurkan kakinya sehingga membuat Jennie jatuh telungkup ke lantai. Pipinya memerah karena malu.

Victory mengepalkan tinjunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Victory mengepalkan tinjunya. Jack tidak harus melakukan itu. Dirinya sudah cukup membuat Jennie malu.

Jennie berdiri kembali dan melirik Victory hanya untuk melihatnya tertawa. Itu menyakiti Jennie lebih dari rasa sakitnya karena terjatuh. Jennie mengira Victory adalah temannya. Tapi ia melihat sekarang, bahwa lelaki itu sama seperti orang lain. Jennie berbalik dan mulai berjalan pergi.

[✔️] MetanoiaWhere stories live. Discover now