Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca
Happy reading yall!
"Kita akan pergi kemana?" Jennie bertanya pada Victory. Gadis itu tersenyum cerah hingga matanya menyipit. Mereka berada di mobil Victory yang sedang melaju kencang di jalan. Victory menoleh ke Jennie dengan senyum di wajahnya.
"Tunggu saja. Kau akan lihat nanti." Jawab Victory.
Jennie tidak bisa berhenti tersenyum. Ia suka kejutan. Jennie pikir kejutan adalah sesuatu yang menyenangkan dan mengasyikkan.
Victory parkir tidak jauh dari garis kota Bradford. Ia kemudian membuka pintunya dan berlari ke sisi lain pintu Jennie. Ia menangkap pintu saat Jennie membukanya dan menahannya untuk Jennie. Victory menyeringai seperti orang bodoh dan Jennie tersenyum karena Victory tersenyum. Dan itu sangat indah. Lelaki itu bahkan tidak menutup pintu sebelum Jennie menarik dirinya dari mobil dan pergi ke garis kota.
"Ayo, ayo, ayo!" Jennie mendesak Victory hingga pemuda itu tertawa dan kemudian mereka berlari bersama. "Apa yang akan kita lakukan?" Jennie tertawa.
"Lari."
Jennie terhuyung beberapa kali sebelum mereka mencapai garis. Keduanya mencapai garis kota dan Victory berhenti berlari. "Oke. Sekarang letakkan satu kakimu di sini." Victory menunjuk ke satu sisi garis. Jennie kemudian meletakkan kaki kanannya di satu sisi. "Dan letakkan kaki lainnya di sana." Victory menunjuk ke sisi lain. Lalu Jennie meletakkan kaki kirinya di sisi lain.
"Oke..." Jennie tersenyum pada Victory. Pria itu mengelus rambut Jennie pelan. "Kau bertingkah seperti orang gila. Apa yang terjadi?" tanya Jennie.
Victory tak henti-hentinya tersenyum membuat Jennie tersenyum. "Oke jadi sekarang kau sedang melangkahi garis kota." ucap Victory, senyum bodohnya masih ada di wajahnya.
"Ya... Terus... " Jennie berkata perlahan. Victory menunjuk ke tanda di belakang mereka yang bertuliskan 'Welcome to Virginia'.
YOU ARE READING
[✔️] Metanoia
FanfictionVictory Cedric pemuda populer yang terkenal akan ketampanan bak dewa yunani. Sayang, sifat tak seindah parasnya. Terbiasa hidup mewah membuatnya semena-mena dan dijuluki si pembuat onar di Harbour High School. Suatu hari ia dan beberapa temannya mem...