8. Pertunjukan

836 166 64
                                    

Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Jangan lupa klik bintang nya ya, sebelum membaca

Happy reading yall!

Victory sedang berada di rumah. Ia memilih untuk melihat-lihat buku tahunan sekolah. Victory tidak punya sesuatu untuk dilakukan dan ia merasa bosan. Ini sepertinya opsi yang paling benar. Saat sedang membolak-balik halaman buku, ia berpikir. Tentang seseorang.

Jennie Addison Kim.

Mengapa?

Ia tidak tahu.

Salah satu alasan melihat-lihat buku tahunan adalah untuk mengalihkan pikirannya dari gadis itu. Tapi sepertinya tidak berhasil. Terutama karena ia baru saja membalik halaman dengan Jennie di atasnya. Victory duduk dan melihat fotonya sejenak lalu membaca kutipan milik gadis itu. Bunyinya:

Jennie Addison Kim
Red Cross; Stars and Planets;
Klub drama

Ambisi: Menyaksikan sebuah keajaiban.

Victory memutar matanya dan membalik halaman. Kemudian Victory memutuskan tidak ingin melihat buku itu lagi dan menutup semuanya.

***

"Apakah kau tahu jawabannya?" Victory bertanya pada Dion. Ini hari sabtu dan ia harus kembali mengajar. Dion menggelengkan kepalanya. "Ya, aku tahu kau tidak tahu." Victory mendesah.

Tapi mungkin kau harus mencoba mengajarkannya dengan cara lain. Kau tahu, sesuatu yang akan dia mengerti. Victory tiba-tiba mendengar perkataan Jennie di kepalanya.

Victory melihat bola yang dipegang Dion di tangannya dan kemudian menoleh ke luar ring basket. Victory mendapat sebuah ide.

"Oke, ini kau, aku, dan keranjangnya. Kita akan membentuk tiga sudut segitiga." kata Victory sambil menunjuk ring keranjang dan mereka berdua. "Sekarang kau ambil langkah menuju keranjang."

Dion mengambil satu langkah dan Victory mengambil satu langkah bersamanya. "Sekarang apakah aku berada pada sudut yang sama denganmu dan keranjang seperti sebelumnya?"

Dion menatapnya. "Ya." jawabnya.

"Bagaimana denganmu?"

"Ya."

"Jadi, apa yang baru saja kita buat?" tanya Victory pada Dion.

"Um..uh.. Segitiga sama sisi?" kata Dion.

"Iya, benar sekali!" puji Victory. "Oke sekarang kita jadikan segitiga sama kaki." Kemudian Dion bergerak ke kiri. "Woah! Kau mengerti!" Victory melakukan tos padanya. "Oke cukup dari ini mari kita bermain bola." kata Victory. Dion melempar bola ke arah Victory dan tersenyum. Mereka mulai bermain.

Sedikit yang Victory tahu. Malaikat bermata cokelat itu seperti sedang mengawasinya. 'Akhirnya ia menerima saranku.' ucap malaikat itu pikirnya dan Victory tersenyum.

[✔️] MetanoiaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ