LXIV | TWO GANGS ON THE BLUE SKY

4.9K 565 740
                                    

Hello!!
Double up!!!

Minggu tenang buat kalian semua, semoga bahagia juga sehat selalu, ya♡♡

Sedikit info buat kalian, biar gak pusing nanya update kapan, bisa langsung follow Ig-ku, biasanya aku kasih info disitu.
Instagram: _ocxeaniaaa

Oky, jangan lupa vote and komen, love♡♡

Oky, jangan lupa vote and komen, love♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!!!
***

Bugh!!

"Argh,..." suara itu menyentak seluruh anggota Felisleo yang ada didalam markas.

Pasang mata mereka semua langsung membelalak sempurna melihat Jack yang belum terhitung beberapa menit melangkah keluar dari markas tiba-tiba tersungkur masuk kembali kedalam markas sampai menjatuhkan beberapa kursi yang ia tabrak dibelakangnya.

"Jack?" pekik mereka yang berada didalam markas, terlihat begitu terkejut dengan apa yang terjadi. Jack seperti ditendang oleh seseorang dari luar.

Namun, belum selesai dengan keterkejutan itu, tiba-tiba suara lain terdengar lagi dari luar, diikuti dengan tubuh seseorang yang kali ini benar-benar terlihat bagaimana ia dipaksa masuk dengan tendangan kaki seseorang. Tubuhnya tersungkur, jatuh langsung kelantai tanpa menabrak apapun, namun dia tidak seperti Jack yang segera bangkit. Orang itu malah berbaring diatas lantai dengan tangan memegang perutnya—bekas tendangan tadi.

Dan, orang yang ditendang kedua setelah Jack adalah Edward, salah satu Inti Felisleo. Ia langsung terbatuk sembari meringis kesakitan. Edward memang pergi duluan tadi saat awal dimana Rara datang ke markas tersebut. Ketidaksukaannya pada gadis itu yang menempatkan mereka pada keadaan ini membuat dia malas dan memutuskan untuk keluar, but what's going on after that?

Seluruh anggota Felisleo semakin dibuat terkejut akan hal itu, terutama Darka juga Felix, dan Wafi sebagai Inti yang tersisa disitu. Pupil mata mereka membola sempurna. Wajah Jack tidak terlihat ada luka, namun Edward? Laki-laki itu seolah sudah dipukul terlebih dahulu sebelum ditendang seperti tadi.

"Lo berdua ken—"

"Mereka berdua gue suruh masuk lagi, Darka. Don't ask again," suara Darka terpotong dengan sahutan seorang perempuan dari luar yang tengah melangkahkan kakinya masuk kedalam markas Felisleo bersama banyak sekali laki-laki dibelakangnya.

"Tasia?" Dibelakang sana, mata Rara membelalak sempurna, ka menggumamkan nama itu tiba-tiba ketika dia melihat siapa yang menyahut barusan. Langkahnya langsung ditarik mundur oleh dirinya sendiri dalam rasa bercampur aduk yang tidak dapat di deskripsikan sekarang.

Mendengar namanya disebut walau bagai bisikan setan, Tasia—gadis cantik yang datang bersama Acinotus juga Phyatagas itu menarik sudut kiri bibirnya, tersenyum miring. Ia sadar bagaimana tatapan orang-orang pemilik markas ini untuk menyambut kedatangan mereka.

VINATTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang