51: I'm Yours🦋

17.9K 1.7K 44
                                    

Selamat datang lagi di ANC!

"Akan ku Yusuf kan diri aku ini, dan Maryam kan lah dirimu. Aku akan menjaga diriku dari fitnahnya seorang perempuan seperti halnya Yusuf, dan jagalah dirimu seperti Maryam yang tidak pernah disentuh laki-laki manapun."

*Pangeran M Dihya Hamza Al-Fatih

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

Shafiya Aila Humaira, nama yang selalu ia gunakan selama beberapa tahun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shafiya Aila Humaira, nama yang selalu ia gunakan selama beberapa tahun ini. Hidup dengan identitas sang saudara, membuat Aila terbiasa bahwa sosok Shafira Putri Humaira telah pergi dan menghilang.

Namun, kini dia merasakan dirinya kembali lagi. Laki-laki yang dicintainya selama ini, bahkan belum ada yang mampu menyingkirkannya dari lubuk hati Aila kembali membuatnya menjadi dirinya sendiri. Menjadi Shafira Putri Humaira, bukan sebagai Shafiya Aila Humaira.

Sebenarnya Aila tidak benar-benar menghilangkan Putri, karena pemalsuan kematian itu tidak mendapatkan izin dari pihak rumah sakit. Alhasil, dirinya lah yang mengubah nama di batu nisan itu.

Dia selalu mengenalkan diri sebagai Aila, namun ijazah, akta kelahiran, kartu keluarga dan KTP nya masih bernama Putri. Aila terlalu teliti dalam banyak hal, sehingga nama Putri tidak pernah terucap oleh siapapun. Termasuk pihak sekolah saat itu, dan Aila juga meminta pihak HRD di perusahaan Al-Fatih menyembunyikan nama aslinya.

Seperti itulah kejadiannya, ketelitian Aila dan kecerdasannya mampu mengelabui banyak orang, termasuk Pangeran Muhammad Dihya Hamza Al-Fatih sendiri.

"Kenapa berdiri di sini? Gak masuk? Katanya mau ambil baju." Aila membalikan badan ketika suara yang begitu ia kenali itu, terdengar dengan jarak dekat.

"Tiba-tiba keinget sesuatu aja," jawab Aila. "Kamu juga, katanya mau istirahat sebentar, kok malah nyusul ke sini?"

Dihya terkekeh. "Gak mau jauh-jauh dari kamu." Laki-laki itu memeluk pinggang Aila, dan masuk ke dalam kamar. "Pengennya istirahat bareng istri tercinta."

Aila melepaskan tangan Dihya di pinggangnya. "Pangeran, bisa gak sebentar aja gak usah gombal dulu?"

"Ohh, gak suka di gombalin suami?" Dihya memasang wajah cemberut. "Yaudah," katanya pergi duduk di tepi ranjang.

Aila ingin sekali terkekeh melihat wajah cemberut suaminya, namun ia urungkan. Dia harus segera mengambil keperluannya. Dia berada di kamar yang pernah ia tempati dengan Sabrina dan Anjani di Ndalem, masih ada barang-barang miliknya dan dia harus mengambilnya.

Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang