47: Kisah kita yang rumit 🦋

15.6K 1.7K 110
                                    

Selamat datang lagi di ANC!

"Kamu berhak bahagia, bersama atau tidak dengan aku. Terserah, itu pilihan kamu."

*Shafira Putri Humaira

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

Kabar bahagia yang seharusnya tersebar menjadi kabar duka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabar bahagia yang seharusnya tersebar menjadi kabar duka. Tepat dihari pernikahannya, sang mempelai pria pergi untuk tidak kembali.

Undangan pernikahan yang tersebar, menjadi undangan berita duka. Untuk yang kedua kalinya, pimpinan perusahaan Al-Fatih berpulang kepangkuan Tuhan.

Breaking News!

CNN Indonesia melaporkan:
"Seminggu setelah kepergian Direktur perusahaan kuliner besar di Indonesia meninggal. Namun, Indonesa masih berduka atas kepergian nya. Setelah mendapatkan penghargaan perusahaan kuliner terbaik, belum ada yang menyaingi  perusahaan Al-Fatih."

Tut!

Dihya mematikan ponselnya. Berita kematian Salman, menyebar begitu luas ke seluruh penjuru Indonesia. Tidak, beberapa perusahaan luar negri juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarganya.

Seminggu!

Ya, dalam waktu 7 hari itu dirinya hanya diam di kamar. Mengunci rapat-rapat pintu, dan hanya mengizinkan Anyelir masuk ke dalam kamarnya.

Wanita yang semakin hari semakin kurus, wajahnya begitu pucat dan mata yang selalu basah. Bahkan untuk berbicara pun, sepertinya Anyelir tidak bisa.

Tok tok tok!

"Siapa?" tanya Dihya dari dalam kamar.

Jika tidak ada sahutan, maka itu ibunya. Dengan langkah gontai, Dihya membuka pintu kamarnya. Terlihat lah Anyelir dengan penampilan sangat kacau.

"Umi?" Anyelir tidak menjawab, dia masuk ke dalam kamar Dihya. Berbaring di ranjang anak bungsunya itu.

Dihya dengan telaten menyelimuti tubuh Anyelir dengan selimut. Mengusap tangan sang ibu, dan mengecupnya. Lalu Dihya bangkit, mengambil sarung dan peci untuk ikut pengajian hari ketujuh Salman di masjid.

"Dek!"

Untuk pertama kali, dalam kurun waktu 7 hari akhirnya Anyelir bersuara. Dihya segera menghampiri ibunya.

Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang