20: Seseorang dimasalalu 🦋

16.2K 1.8K 6
                                    

Selamat datang lagi di ANC!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu yakin mau tahu?"

Aila mengangguk sebagai jawaban. Ratu berfikir sejenak, memikirkan mulai darimana dia akan bercerita.

"La, kamu ingat kan pas aku meminta kamu buat jadi kakak iparku?" tanya Ratu.

Aila mengangguk. Mana mungkin dia lupa pertama kali bertemu dengan Ratu, perempuan itu memintanya menjadi kakak ipar. Untung saja saat itu dia bisa mengalihkan pembicaraan, karena bagaimanapun juga Salman itu pimpinannya, mana mungkin kan dia jatuh cinta dengan orang yang jauh berbeda dengannya.

"Aku bilang kalau bang Salman memiliki trauma dimasalalu nya, dan trauma ini berkaitan dengan Mbak Nandini."

Aila sedikit terkejut dengan perkataan Ratu. "Maksudnya kak?"

Ratu menghela nafas, "aku tau ini memang privasi keluarga. Tapi kayaknya udah banyak orang yang tahu masalah ini, apalagi kamu juga sekarang tiba-tiba menanyakan tentang Mbak Nandini."

"Empat tahun yang lalu. Bang Salman baru lulus MA, dan mendapatkan beasiswa kuliah disalah satu universitas terbaik di dunia, Oxford University. Tapi sebelum keberangkatannya, Abi menjodohkan Abang dengan anak dari salah satu kiyai di Jogja. Tapi Abi juga hanya menjalankan apa wasiat dari eyang untuk menjodohkan salah satu anaknya dengan anak kiyai itu, katanya untuk berkerabat dekat dengan keluarga Kiyai. Sebenarnya umi sedikit keberatan, tapi Abi meyakinkan bahwa Abang juga perlu seseorang untuk merawat dirinya di negara orang, apalagi Inggris adalah negara yang mayoritas non muslim."

Aila diam mendengarkan. Dia baru tahu bahwa memang dalam keluarga yang paham agama itu masih ada yang memegang erat perjodohan.

"Abang adalah tipe orang yang tidak bisa menolak permintaan orang lain, apalagi ini permintaan orang tuanya. Apalagi Abang juga tahu kalau mbak Nandini sudah bisa dibilang perempuan yang masyaallah. Dari segi nasab, hartanya, agamanya juga kecantikannya. Pertemuan keluarga yang pertama kali itu menentukan kapan tanggal pernikahan akan dilangsungkan. Karena Abang masih memiliki waktu hanya dua Minggu lagi, maka Abi dan kiyai itu menyarankan untuk menikahkan Abang satu Minggu kedepan."

Secepat itu? Batin Aila.

"Aku hanya bisa pasrah sama keputusan ini. Bagaimana pun juga aku merasakan kalau bang Salman ingin menikah dengan seorang yang dia cintai. Tapi bang Salman bilang sama aku, jika dia tidak bisa menikah dengan orang yang dia cintai, maka dia akan berusaha mencintai orang yang dia nikahi. Aku terharu, laki-laki seperti bang Salman itu begitu sulit ditemukan jaman sekarang."

Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]Where stories live. Discover now