GENTHA | Surat perceraian

Start from the beginning
                                    

Thara memegangi dadanya yang terasa sesak. "Lo nggak pernah ngerasain apa yang gue rasain!! karena itu semua gara-gara lo, Gendra!! lo yang bikin gue hamil, dan lo juga yang bikin gue ngerasain rasa sakit di saat gue hamil. tapi, lo malah nggak mengakui anak lo sendiri! lo malah nuduh gue selingkuh dan HS sama cowok lain!! LO BAJINGAN, GENDRA!!" ucap Thara, menggebu-gebu.

Terasa asing bagi Gendra saat mendengar Thara memanggilnya menggunakan nama saja, tidak memakai embel-embel 'kak'.

Malvyn tertegun melihat Thara yang sangat asing baginya, tidak seperti Thara yang ia kenal. Sedangkan Gendra berdiri dan terlihat santai dengan tatapan yang masih tajam, namun emosinya masih bergejolak.

"Meskipun awalnya gue nggak terima kalo gue hamil anak dari cowok bajingan kayak lo, dan sempet niat pengen ngegugurin anak itu, but I still have a heart as a mother. Gue nggak terima anak gue di bunuh sama Nathalie, bahkan anak itu belum lahir ke dunia!!"

"Lo bahkan nggak tau kalo Arion pernah mau ngelecehin gue waktu malem itu! sebenernya bukan Xio yang nyuruh orang buat ngelecehin gue, tapi Arion. Cowok bajingan itu adalah dalangnya!!!"

Gendra sangat terkejut mendengarnya. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Arion yang telah merencanakan pelecehan itu, bukan Xio.

"Dari awal gue terpaksa terima perjodohan ini, karena gue mau bales dendam ke keluarga lo! BOKAP LO YANG UDAH BIKIN NYOKAP GUE MENINGGAL, GENDRA!!!"

"Dan soal gue sama kak Gabriel... gue emang pernah pacaran sama saudara kembar lo! kalo gue boleh jujur, gue lebih cinta kak Gabriel daripada lo, Gendra! tapi dulu gue bodoh banget malah pacaran sama anak pembunuh nyokap gue sendiri," Thara menatap nyalang ke arah Gendra. "Gue benci sama keluarga Margantara!!!"

Saat Thara masih menduduki sekolah menengah atas, ia berpacaran dengan Gabriel—tepat pada tanggal 21 Januari 2015. Awalnya, Thara tidak tahu bahwa Gabrie mempunyai saudara kembar.

Gabriel dan Gendra saat itu berbeda sekolah, jadi pantas saja jika Gendra tidak pernah mengetahui bahwa Gabriel pernah menjalin hubungan dengan Thara. Apalagi, Gabriel tidak pernah bercerita padanya.

"Jangan bilang kalo lo juga yang udah ngebunuh bokap gue?!!!" bentak Gendra dengan alis yang menukik tajam.

"Niatnya, sih, gitu. Tapi udah keduluan sama orang lain," jawab Thara, santai. "Bagus, sih, kalo bokap lo di bunuh sama orang lain. Jadi, gue nggak perlu capek-capek ngerobek bagian tubuh dia," imbuhnya.

Rasanya, Gendra semakin tersulut emosi mendengar ucapan Thara yang terlewat santai. Jika Thara adalah seorang laki-laki, maka sudah Gendra hajar habis-habisan. Namun sayangnya, dia perempuan. Gendra masih mempunyai hati meskipun dirinya sedang emosi, tidak seperti dulu yang memukul orang tanpa memandang gender.

Tiba-tiba, kehadiran Chitto yang baru saja memasuki mansion, mengalihkan perhatian mereka. Chitto berjalan menghampiri mereka.

"Lo beneran bagian dari keluarga Zarico?" tanya Malvyn ketika melihat Chitto sudah berdiri di hadapannya.

"Iya, kak Caisar adalah bagian dari keluarga Zarico! dia kakak kandung gue!" bukan Chitto yang menjawab, melainkan Thara.

Gendra menyeringai pelan, menarik sebelah sudut bibirnya ke atas. "Harusnya, gue musnahin lo dari dulu," ucap Gendra pada Chitto, tatapan tajamnya tampak seperti tatapan kekecewaan.

"Sorry, niat awal gue emang tulus temenan sama lo. Tapi setelah tau bokap lo ngebunuh nyokap gue, gue berpikir kalo di dalem pertemanan kita nggak ada kata tulus," papar Chitto.

Malvyn menatap Chitto dengan tatapan kecewa. "Bangsat lo!!!"

Beberapa menit yang lalu sebelum Chitto datang, Gilbert sempat pergi meninggalkan ketiganya, dan memasuki salah satu kamar di lantai bawah. Dan kini, Gilbert kembali dengan membawa sesuatu di tangannya.

GENTHA [END]Where stories live. Discover now