GENTHA | Jalang?

26.7K 1.8K 494
                                    

Setibanya di basecamp, Gendra membawa Thara masuk ke dalam. Awalnya Thara takut, sebab basecamp The Tiger terlihat menyeramkan. Namun, Gendra memaksa Thara dengan memberi ancaman akan menembak kakinya.

Kini, mereka tengah duduk di sofa bersama Malvyn, Daniel, dan Prince. Sementara yang lain tengah pergi keluar, entah pergi ke mana.

Suasana tampak serius ketika Malvyn memberitahu bahwa ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.

Malvyn membuka laptopnya, tangannya mengetik lihai keyboard laptop, tatapannya terfokus pada layar laptopnya. "Ada suatu hal yang penting."

Dahi Gendra mengernyit bingung. "To the point."

Kini suasana menjadi sangat serius. Semuanya menunggu Malvyn berbicara.

"Ini tentang Om Gilbert," ucap Malvyn.

"Om Gilbert siapa—"

"Tentang Papa?" cengo Thara.

"Papa?" tanya Gendra, bingung.

"Om Gilbert itu Papanya Thara, mertua lo," jawab Malvyn.

Selama ini, Gendra memang tidak pernah mengetahui siapa mertuanya, bahkan belum pernah bertemu sama sekali. Wajar saja jika Gendra tidak mengenalinya.

"Ada sangkut-pautnya sama musuh gue?" tanya Gendra.

Malvyn mengangguk, matanya tetap fokus pada layar laptopnya. "Ternyata ada orang di balik hilangnya Om Gilbert yang menghilang secara tiba-tiba."

Thara sangat terkejut mendengarnya. "Kak Malvyn serius?"

"Gue serius," jawab Malvyn. Tatapan Malvyn beralih pada Gendra. "Dan ini juga ada sangkut-pautnya sama Nathalie."

"Maksud lo? nggak mungkin, anjing," ucap Gendra, tak percaya.

"Emang Nathalie kenal Papa aku?" tanya Thara.

"Gue nggak tau," Malvyn memperlihatkan layar laptopnya pada Gendra. "Ini biodata yang gue dapet."

Gendra memperhatikan layar laptop Malvyn, membaca biodata yang Malvyn dapatkan. Kemudian, Gendra menggelengkan kepalanya. "Ini belum tentu Nathalie," ucap Gendra setelah membaca biodata tersebut.

"Emang nggak seratus persen. Tapi ciri-cirinya kayak Nathalie," balas Malvyn.

Awalnya, Malvyn juga kurang yakin bahwa itu adalah Nathalie. Tetapi entah mengapa pikirannya langsung tertuju pada Nathalie, apalagi ciri-ciri orang yang tertulis di dalam biodata tersebut mirip sekali dengan ciri-ciri Nathalie.

"Dan ada satu orang lagi, tapi gue masih belum cari tau," ujar Malvyn.

"Tunggu, maksudnya Papa ada sama Nathalie?" tanya Thara yang masih belum mengerti maksud dari ucapan Malvyn.

"Gue masih belum tau, tapi gue bakal nyelidikin ini lebih lanjut," ucap Malvyn, bersungguh-sungguh.

Thara berdiri, mengganti tempat duduknya menjadi duduk di dekat Malvyn. "Kak, tolong cari Papa sampe ketemu, ya?" ucap Thara, memohon dengan mata yang berkaca-kaca.

Malvyn mengulas senyuman tipis ke arah Thara. "Tenang aja, gue bakal berusaha buat nyari Papa lo sampe ketemu."

"Thank you, kak" Thara refleks memeluk tubuh Malvyn tanpa menyadari Gendra yang tengah menatapnya dengan tajam.

Kini, ketiganya terus memfokuskan perhatiannya pada Thara dan Malvyn yang tengah berpelukan.

Daniel berdeham dengan nada yang sengaja ia tinggikan, guna menyadarkan keduanya.

Thara dan Malvyn tersadar, mereka langsung melepaskan pelukannya. Tatapan mereka langsung tertuju pada Gendra.

"Kak—"

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang