GENTHA | I'm only yours

23.7K 1.4K 131
                                    

Gendra menghampiri Thara yang tengah memberikan makanan daging pada harimau-harimau peliharaannya. "Berani?"

Thara menoleh pada Gendra. "Sebenernya agak takut, tapi kayaknya mereka nggak bakal macem-macem."

"Mereka udah mulai jinak sama lo."

"Kok cepet banget?" tanya Thara, heran.

Gendra hanya mengedikkan bahunya. Ia juga cukup heran, mengapa harimau-harimau peliharaannya itu cepat sekali jinak pada Thara? biasanya membutuhkan waktu cukup lama untuk membuat harimau jinak pada orang baru. Mungkin karena para harimaunya tahu bahwa Thara adalah istri Gendra, maka dari itu mereka tidak berani macam-macam.

Mengenai hubungan mereka setelah kejadian 2 hari yang lalu, mereka sudah tidak mempermasalahkannya lagi. Mereka sama-sama tidak mau memperpanjang keributan yang mungkin nanti akan menjadi keributan besar di dalam rumah tangga mereka.

Thara mengelus pelan bulu halus Selen, meski sedikit ada rasa gugup. "Menurut aku, harimau yang paling baik di sini kayaknya cuma Selen. Dia dari tadi deketin aku mulu."

Gendra memandangi Selen. "Itu tandanya, dia suka sama lo."

"Celie, sini," Gendra memanggil Celie, dan harimau itu pun langsung menghampiri Gendra. "Lo suka bini gue?" tanyanya pada Celie, namun Celie hanya mengaum. "Kalo gitu tunjukin."

"Mau nunjukin ap—" ucapan Thara terpotong kala Celie menjilat wajahnya, kemudian Selen pun ikut menjilati wajahnya.

Gendra terkekeh melihat wajah panik Thara. "Mereka suka lo."

Tiba-tiba Kyuri menghampiri Gendra, dan langsung memeluk tubuh Gendra, membuat Gendra terjatuh karena tubuhnya yang tak seimbang ketika Kyuri memeluknya dengan tiba-tiba.

Thara memekik gemas melihat tingkah menggemaskan para harimau peliharaan Gendra. Mulai dari Selen dan Celie yang masih terus menjilati wajahnya, lalu Kyuri yang memeluk Gendra dengan gemas. Sementara Loyen dan Grarwry asik dengan dunianya sendiri—mereka tengah memakan daging hingga habis tak tersisa.

Kyuri menjilati bibir Gendra, membuat Thara melengkungkan bibirnya ke bawah.

Gendra yang menyadari hal itu, lantas terkekeh. "Kyuri nggak boleh lagi jilat-jilat bibir gue, soalnya gue udah ada yang punya."

Pipi Thara bersemu merah mendengarnya.

"Aw," ringis Thara saat Selen menginjak perutnya.

"Selen, turunin kaki lo," tegur Gendra yang langsung di turuti oleh Selen.

Thara terkekeh gemas melihat wajah Selen, ia pun mengelus kepala Selen dengan gemas. "Selen anak baik, ayo tos dulu," Thara mengangkat tangannya, lalu Selen memberikan tos pada Thara.

"Lo suka?" tanya Gendra.

Thara langsung mengangguk cepat. "Suka banget!! aku jadi nggak ngerasa kesepian, deh, kalo lagi sendirian di rumah."

"Nanti gue beliin harimau khusus buat lo."

Kedua mata Thara melotot kaget. "Nggak usah, kak. Ngapain mau beli harimau lagi? ini aja udah ada lima. Lagian harimau 'kan, mahal."

"Nggak mahal. Harimau yang kecil cuma ratusan juta, kalo yang gede cuma miliaran. Jadi, gue pengen beli lagi, tapi khusus buat lo pelihara," balas Gendra, santai.

Thara menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. Gendra ingin membeli harimau sudah seperti ingin membeli permen saja.

Setelahnya, mereka sama-sama asik bermain dengan harimaunya. Hingga kemudian, Thara memanggil Gendra.

GENTHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang